MAKALAH EEO
Equal Employment Opportunity (EEO)
NAMA :
KELAS :
REGULAR
NPM :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang EEO ini dengan tepat waktu.
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas kuliah. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang diskriminasi pekerja bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang bersangkutan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kotabaru, Oktober 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………………………3
Rumusan Masalah ………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian EEO …………………………………………………………………….4
Pembelaan Diskriminasi ……………………………………………………………………5
Job Analysis …………………………………………………………………………….6
Job Description ……………………………………………………………………….7
Job Spesification ……………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….……………………….10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
EEO adalah prinsip kesetaraan,
di mana setiap pekerja mendapat hak, perlakuan, dan kesempatan yang sama dalam
bekerja dan mengembangkan karir. Pekerja berhak mendapatkan kompensasi atau
promosi jabatan berdasarkan pertimbangan pendidikan, pengalaman, kecakapan, dan
kinerja (kontribusi) terhadap organisasi bisnis, bukan berdasarkan sentimen
primordial.
Konsep EEO diperkenalkan oleh
International Labour Organization (ILO) yang menghendaki setiap negara
menghapus diskriminasi dalam aturan ketenagakerjaan. Organisasi perburuhan
dunia itu juga mempromosikan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan
dalam pekerjaan melalui sejumlah konvensi.
Sebagai bentuk komitmen
Indonesia terhadap penerapan EEO, pemerintah telah meratifikasi Konvensi ILO No
100 mengenai Pengupahan
yang Sama bagi Pekerjaan yang Sama Nilainya melalui UU No 80 Tahun 1957 serta Konvensi ILO No 111
mengenai Diskriminasi
dalam Pekerjaan dan Jabatan melalui
UU No 21 Tahun 1999.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan EEO?
2.
Bagaimana
Pembelaan terhadap diskriminasi?
3.
Apa yang dimaksud
dengan Job Analysis, Job Description dan Job Spesification?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Equal
Employment Opportunity (EEO)
Equal Employment
Opportunity atau yang biasa
disingkat dengan EEO, merupakan konsep yang menggambarkan bahwa seluruh kandidat
memiliki kesempatan yang sama untuk dipertimbangkan pada posisi tertentu,
terlepas dari jenis kelamin, orientasi seksual, ras, usia, status sosial
ekonomi, agama, disabilitas, dll. Hal ini bertujuan untuk melindungi seluruh
kandidat dari adanya diskriminasi, prejudice, dan stereotype berdasarkan
karakteristik yang tidak berhubungan dengan kualifikasi mereka pada posisi
tertentu.
B.
Pembelaan Terhadap Diskriminasi
Diskriminasi adalah pembedaan
perlakuan karena alasan agama, suku (etnis), ras, warna kulit, jenis kelamin
(gender), kemampuan fisik, dan berbagai atribut primordialisme lainnya. Hingga
saat ini perilaku diskriminatif masih dijumpai dalam banyak hal, seperti
pelayanan publik, pendidikan, hingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
Ratifikasi itu sejalan dengan
konstitusi RI UUD 1945 yang menjamin persamaan hak dalam hubungan kerja:
Setiap orang berhak untuk bekerja
serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (Pasal 28D)
Selanjutnya, UU Ketenagakerjaan
No 13 Tahun 2003 mengadopsi semangat penghapusan diskriminasi dalam hubungan
kerja. Bab III mengenai Kesempatan dan Perlakuan yang Sama menjelaskan prinsip
non-diskriminasi secara gamblang, sebagai berikut:
Setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. (Pasal 5)
Setiap pekerja/buruh berhak
memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. (Pasal 6)
Non-diskriminasi juga berlaku
dalam hal pemberian imbalan atas pekerjaan, sebagaimana ditegaskan dalam PP
Pengupahan No 78 Tahun 2015:
Setiap pekerja/buruh berhak
memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. (Pasal 11)
Meski demikian, diskriminasi
belum menjadi barang langka dalam dunia kerja di Indonesia. Misalnya, masih
banyak iklan lowongan kerja yang diperuntukkan hanya bagi calon karyawan pria
atau wanita.
Beberapa di antaranya mungkin
tidak menyebutkan jenis kelamin secara langsung, tetapi memberikan batasan
fisik yang mengarah ke kategori salah satu gender. Misalnya, tinggi badan
minimal 170 cm (cenderung mencari pria), atau berpenampilan menarik (cenderung
mencari wanita).
Di perusahaan, faktor “like and
dislike” dalam pengambilan keputusan juga merupakan bagian dari praktik
diskriminasi. Contohnya, atasan lebih menyukai bawahannya yang beragama sama,
beretnis sama, atau lawan jenis. Akibatnya, ada orang-orang tertentu di
perusahaan yang punya karir pesat, dan sebaliknya ada yang jenjang jabatannya
mentok akibat tidak mendapat kesempatan yang sama.
C.
Job Analysis
Jabatan merupakan sekumpulan pekerjaan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan wewenang seseorang pegawai dalam organisasi. Sedangkan Analisis jabatan (Job Analysis) adalah kegiatan untuk memberikan analisis pada setiap jabatan/pekerjaan, sehingga dengan demikian akan memberikan pula gambaran tentang spesifikasi jabatan tertentu.
Dalam rangka mengetahui informasi tentang jabatan, maka perlu dilakukan analisis jabatan. Perencanaan tenaga kerja baru dapat dilakukan bila didukung oleh informasi yang lengkap tentang hasil analisis jabatan, kondisi organisasi dan persediaan pegawai.
Analisis jabatan perlu dilakukan sebagai tahap awal untuk menyusun perencanaan tenaga kerja di perusahaan. Melalui analisis jabatan (Job Analysis) diperoleh informasi mengenai karakteristik data kepegawaian, uraian tugas jabatan, persyaratan jabatan, spesifikasi jabatan dan klasifikasi jabatan.
Tujuan Analisis jabatan ( Job Analysis ) adalah untuk mengidentifikasikan jabatan terkait dengan riwayat pekerjaan, peran, tanggung jawab dan kewenagan orang yang memangku jabatan tersebut serta mengetahui spesifikasi jabatan terkait dengan persyaratan yang ditetapkan untuk suatu jabatan termasuk persyaratan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan karakter yang dibutuhkan dari orang yang memangku jabatan tersebut.
Hasil analisis jabatan tersebut digunakan dalam penyusunan program perencanaan tenaga kerja mikro antara lain untuk :
a. Perekrutan
dan seleksi karyawan
b. Pemberian
kompensasi
c. Standar
penilaian kinerja atau prestasi kerja
d. Penentuan
kebutuhan
e. Program
promosi dan mutasi karyawan
f. Penyempurnaan
organisasi dan jenjang jabatan
g. Pemerkayaan
pekerjaan.
Unsur Analisis
Jabatan ( Job Analysis )
Analisis jabatan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan pekerjaan, perilaku manusia dan alat yang digunakan, dengan kata lain mencangkup:
1.
Uraian Jabatan ( Job
Description )
Uraian jabatan memuat informasi tertulis menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu pekerjaan dalam perusahaan.
2.
Spesifikasi jabatan ( Job
Spesification )
Spesifikasi jabatan memuat informasi jabatan antara lain mengenai beban kerja, karakteristik dan kekhususan jabatan, sehingga dapat dirumuskan syarat kualifikasi yang harus dimiliki orang yang ditugaskan memangku jabatan tersebut
3.
Evaluasi Jabatan (Job
Evaliation )
Evaluasi jabatan memuat penilaian atas pekerjaan, antara lain tentang berat atau ringan serta mudah atau sulitnya melakukan pekerjaan, besar atau kecilnya resiko yang mungkin timbul untuk dapat menentukan posisi atau peringkat (rangking) setiap jabatan dikaitkan dengan jabatan lain, dan selanjutnya menentukan konpensasi bagi pejabat atau tenaga yang melaksanakan.
D.
Job Description
Job description atau uraian jabatan atau gambaran tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas. Uraian ini berisi gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi (eksternal) untuk mencapai tujuan unit kerja dan perusahaan secara luas. Apabila job description telah tersusun dengan baik, maka job spesification atau spesifikasi jabatan akan mulai dikembangkan.
Contoh Job description: Marketing
1) Tujuan dibentuk Jabatan: Agar dapat memikirkan dan memaksimalkan penjualan produk (baik barang maupun jasa) serta membina hubungan dengan pelanggan secara terus menerus agar pencapaian dan pertumbuhan penjualan dapat bertahan dan meningkat.
2) Identitas Jabatan
- Nama
jabatan
: Sales Jasa
- Atasan
langsung
:
Supervisor Jasa
- Atasan
tidak langsung : Kepala Marketing Jasa & Barang
- Departemen
/ bidang : Marketing
3) Tugas dan tanggung jawab utama:
- Mencari
pelanggan (customer) baru
- Mempertahankan
pelanggan (customer) yang sudah ada
- Bertanggungjawab
terhadap nilai penjualan yang ada dalam area penjualan yang menjadi tanggung
jawabnya
- Memastikan
pendistribusian produk bahwa produk telah diterima oleh pelanggan
(customer) sesuai dengan waktu yang telah disepakati
4) Kewenangan: Mengeluarkan biaya promosi dan entertainment sesuai dengan batas otoritasnya.
5) Hubungan kerja:
- Di
dalam kantor 20%, di luar kantor 80%
- Banyak
berhubungan dengan banyak orang yang baru dikenalnya yang berasal dari
berbagai latar belakang
E.
Job Spesification
Job Spesification adalah spesifikasi jabatan yang merupakan suatu uraian tertulis tentang tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki SEBELUM mengisi jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif. Job specification disebut juga dengan Hiring Spesification dan biasanya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan. Job specification sangat berguna dalam mencocokkan seseorang dengan posisi atau jabatan tertentu, dan mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.
Contoh job spesifikasi: Marketing
1) Identitas Jabatan:
- Nama
jabatan : Sales Jasa
- Atasan
langsung : Supervisor Jasa
- Atasan
tidak langsung : Kepala Marketing Jasa & Barang
- Departemen
/ bidang : Marketing
2) Pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang diperlukan:
- Pendidikan
minimal SLTA, diutamakan yang berpendidikan D3
- Mempunyai
pengalaman kerja sebagai sales minimal 1 tahun
- Pernah
mengikuti pelatihan minimal selling skills (tehnik menjual)
3) Ketrampilan dan aspek pribadi yang diperlukan (kompetensi):
- Inisiatif
- Percaya
diri
- Kemampuan
komunikasi
- Pengambilan
keputusan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diskriminasi adalah
pembedaan perlakuan karena alasan agama, suku (etnis), ras, warna kulit, jenis
kelamin (gender), kemampuan fisik, dan berbagai atribut primordialisme lainnya.
Hingga saat ini perilaku diskriminatif masih dijumpai dalam banyak hal, seperti
pelayanan publik, pendidikan, hingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
Setelah job
description dan job spesification tersebut telah tersusun dengan baik dan
jelas maka telah terbentuk suatu sistem yang disebut dengan job profiling
(analisa jabatan), dimana perusahaan telah meletakkan dasar yang kuat bagi
proses perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gadjian.com/blog/2020/03/19/apa-itu-equal-employment-opportunity-eeo/
https://www.linovhr.com/pengertian-job-description-job-spesification-adalah/
Comments
Post a Comment