laporan sampah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu
faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan
limbah sampah. Terutama
sampah anorganik yang telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit
dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi
berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul
berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu
berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.
Sampah
misalnya, banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti
dipinggiran kali, pinggir jalan, bahkan ditempat orang berbelanja bahan makanan
yaitu pasar. Tumpukan sampah menggunung dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Hal itu sangat mengganggu aktivitas orang-orang dipasar, tetapi sampah itu
menumpuk karena ulah orang-orang itu sendiri.
Sebagian
besar dampak dari sampah yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang,
seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Hal ini
terlebih dalam kasus sampah, dimana
gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik
perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan
dari sampah inilah
yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan
hidup kita dan anak cucu kita dimasa depan.
Disisi lain,
dilihat dari segi positifnya, bagi beberapa orang sampah adalah sumber
penghasilan mereka. Seperti pemulung dan bandar limbah yang mengandalkan sampah
plastik, kaleng bekas, kardus-kardus bekas, dan lain sebagainya. Tapi, banyak
pemulung yang sepertinya tidak menyadari akan bahayanya bau yang ditimbulkan
dari tumpukan sampah itu.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah yang
di maksud dengan sampah?
2. Mengapa
orang lebih suka membuang sampah sembarangan?
3. Bagaimana
dampak negatif dan manfaat dari sampah bagi kehidupan?
4. Bagaimana
kondisi sampah di Desa Dirgahayu Barak ?
5. Bagaimana
tanggapan warga Desa Dirgahayu Barak tentang sampah yang menumpuk ?
C.
Tujuan Penelitian
1. Membuka
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
2. Menghimbau
masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.
3. Menyampaikan
cara mengelola sampah yang baik dan benar.
4. Untuk
menangani dan mengatur strategi cara mendaur ulang sampah.
D. Manfaat Penelitian
1. Pembaca
dapat memahami pengertian sampah dan jenis-jenis sampah.
2. Pembaca
dapat mengetahui dampak negatif jika mengelola sampah dengan tidak tepat.
3. Pembaca
dapat mengetahui manfaat sampah baik orgnaik maupun anorganik.
4. Pembaca
dapat mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar.
5. Pembaca
dapat mengetahui manfaat dari pengelolaan sampah.
BAB II
LANDASAN
TEORI DAN METODE PENELITIAN
A. Pengertian
Sampah
adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau cacat dalam
pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan.
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah
Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
Berangkat
dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa
dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut
meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1. Rumah tangga
2. Kegiatan
komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
3. Fasilitas
sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas.
Sampah pada
umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Sampah
Organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah organik juga dapat diolah menjadi
pupuk kompos.
2. Sampah
Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah busuk, seperti plastic
pembungkus makanan, kertas plastic mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah anorganik dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Kebanyakan orang lebih memilih membuang sampah sembarangan daripada
membuangnya ke tempat sampah yang jaraknya tidak begitu jauh. Mereka yang
membuang sampah sembarangan seringkali beralasan karena lebih praktis atau
malas. Padahal dengan membuang sampah sembarangan itu mengganggu aktivitas
mereka sehari-hari.
B. Dampak
ditingkatkan.
Namun seringkali peningkatan teknologi juga
menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit, diantaranya:
1. Dampak Bagi
Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit. Penyakit diare, kolera, dan tifus yang dapat menyebar dengan cepat
karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat
bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Dampak
Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Dampak
Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap
kepariwisataan.
Tapi disisi lain sampah-sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng
bekas, kardus bekas dan sebagainya, dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang
bernilai ekonomi. Hal itu jelas menguntungkan bagi orang-orang yang
menggantungkan hidupnya pada tumpukan sampah.
c. Cara
Mengelola
Cara
mengolah sampah dengan baik tanpa ada masalah adalah idaman setiap orang atau
bahkan setiap kota di dunia. Dengan mengelola dan mengolah sampah dengan baik
maka dapat mengurangi risiko timbulnya berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan
dari sampah yang tidak dikelola dengan sepenuh hati.
Cara
mengelola atau mengolah sampah adalah:
1. Sampah
menjadi Kompos
Sampah biologis, Basah, atau organik dapat dijadikan kompos dengan cara
menimbun sampah tersebut didalam tanah untuk jangka waktu tertentu hingga
membusuk.
2. Pangan
dan Makanan Ternak
Sampah yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya
rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang dikembangbiakan.
Biasanya sampah sayur dan buah banyak dijumpai dipasar-pasar tradisional yang
berserakan dimana-mana.
3. Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas
setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.
4. Incineration
/ incinerator
Metode Incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana
maupun dengan cara modern secara massal. Teknologi memungkinkan hasil energi
pembakaran diubah menjadi energi listrik.
d. Usaha
Pengendalian
Untuk
menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif
pengolahan yang benar.Teknologi landfill
yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru
memberikan permasalahan lingkungan yang baru. Kerusakan tanah, air tanah, dan
air permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang
membahayakan kesehatan masyarakat,
khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Berdasarkan
pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi yang
paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah teknologi pemusnahan
sampah yang hemat dalam penggunaan lahan. Konsep utama dalam pemusnahan sampah
selaku buangan padat adalah reduksi volume secara maksimum. Salah satu teknologi yang
dapat menjawab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran
yang terkontrol atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator.
Belajar dari
kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka paradigma penanganan sampah
sebagai suatu produk yang tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk dibuang
begitu saja harus diubah. Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah
satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari
cara-cara pengurangan produk-produk sampah yang berbahaya, mengurangi polusi
secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang
aman dalam kerangka siklus ekologis.
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat Penelitian
Waktu
: Sabtu, 02 Desember 2017
Tempat
Penelitian : Desa Dirgahayu Barak Kabupaten Kotabaru
B. Metode
Studi Pustaka : Metode
pengumpulan data dengan artikel atau buku sebagai narasumber nya.
Wawancara : Kegiatan diskusi antara peneliti
dengan para narasumber. Kami melakukan wawancara dengan beberapa wargauntuk
mendapatkan informasi mengenai beberapa hal tentang sampah.
Observasi : Observasi, yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada objek
penelitian. Kami melakukan observasi di tempat warga sering membuang
sampah untuk meninjau langsung objek dari laporan penelitian kami.
Hasil
pengamatan dan wawancara berupa data
Hasil wawancara pada masyarakat setempat Kelompok
oleh pertama :
Nama : Bapak Samad
Pekerjaan : Buruh
Rudi : Bagaimana pendapat anda tentang lingkungan
didaerah ini?
Pak Samad : Pendapat saya, lingkungan didaerah sekitar sudah
sangat tercemar karena banyaknya sampah dimana-mana
Rudi : Bagaimana anda dapat menjaga kebersihan
lingkungan disini?
Pak Samad : Sederhana saja,
dengan tidak membuang sampah sembarangan terlebih lagi disungai
Rudi : Apakah upaya dalam menjaga kebersihan itu
melibatkan warga sekitar?
Pak Samad : Seharusnya
dilakukan oleh semua masyarakat yang tinggal disekitar sini
Rudi : Apakah didaerah sini pernah terjadi banjir?
Pak Samad : Pernah ketika hujan deras melanda, maka
banjir pun terjadi disekitar jalan
Rudi : Apakah anda pernah mendapati warga yang
mencemari lingkungan dengan membuang sampah sembarangan?
Pak Samad : Pernah dan sering sekali
Rudi : Apabila
didaerah sini terdapat petugas kebersihan, berapa kali petugas tersebut datang
setiap minggunya?
Pak Samad : Mungkin seminggu 2kali bahkan mungkin sekali
dalam seminggu
Rudi : Apakah ada pemulung yang sering memungut sampah didaerah sini?
Pak Samad : Jujur saja saya jarang melihat pemulung
didaerah sekitar sini
Rudi : Apakah warga
disini memiliki ide kreatif untuk mengelola sampah yang telah dibuang?
Pak Samad : Saya bisa bilang tidak, mungkin saja ada
beberapa orang yang memiliki ide kreatif
untuk mengelola sampah, tetapi itu sangat jarang ditemui
Rudi : Dampak apa
yang pernah anda rasakan karenaa pencemaran tersebut!
Pak Samad : Secara sosiologi, jelas akan membuat ketidak
nyamanan disekitaran lingkungan yang tercemar
·
Secara kesehatan masyarakat,
tentunya kesehatan masyarakat akan terkena imbasnya baik secara langsung
ataupun tidak, karena sedikit banyaknya tentu masyarakat akan menggunakan
aliran air dari sungai tersebut, untuk berbagi keperluan .
·
Secara hidrologi, pencemaran dialiran sungai tersebut akan menurunjan
kualitas air di aliran sungai lainnya yang sealiran.
Rudi : Apakah anda mempunyai solus
untuk menanggulangi masalah pencemaran tersebut?
Pak Samad : Masyarakat seharusnya bisa bergotong
royong membersihkan sungai itu, tidak membuangi sampah lagi kesungai itu
C. Rancangan
Penelitian
1. Mengunjungi
tempat yang sesuai dengan judul laporan ini.
2. Mewawancarai
warga sekitar tempat sampah.
3. Mendokumentasikan
hasil wawancara dalam bentuk foto.
BAB III
PEMBAHASAN
PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu untuk mengetahui apakah sampah menguntungkan atau merugikan, maka kami
mengumpulkan data dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara terhadap
narasumber yang terpilih terkait yaitu para warga.
Berdasarkan hasil penelitian
kami dapat diketahui bahwa ternyata selama ini sampah di Desa Dirgahayu
Barak dibuang dengan sembarang tempat
apalagi di kolong rumah, banyak menumpuk sampah bekas limbah masyarakat. Jika
sampah tersebut tidak dibersihkan bisa saja sampah itu menggunung dan dapat
mengakibatkan tersumbatnya aliran air ketika pasang dan dapat mengakibatkan
banjir dan penyakit.
Dari hasil wawancara kami diketahui
bahwa warga yang tinggal disekitar kelurahan Dirgahayu Barak sudah terbiasa
dengan kondisi gunangan sampah sehingga mereka tidak menyadari bahaya sampah
tersebut bagi kesehatan mereka. Dari hasil penelitian kami yang berkaitan
dengan rumusan masalah yaitu sampah merugikan apabila tidak diolah sebagaimana
mestinya dan banyak orang yang menyepelekannya. Sedangkan sampah menguntungkan
dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila diolah dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian dari 10
warga diperoleh data pernyataan cara menghilangkan sampah dari rumah seperti
pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Cara menghilangkan sampah di rumah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Oleh
petugas pengangkut sampah
|
6
|
60 %
|
2.
|
Dibuang
sembarangan
|
4
|
40 %
|
Jumlah
|
10
|
100 %
|
Dari tabel 1
diperoleh data bahwa cara menghilangkan sampah adalah banyak warga yang
menggunakan jasa petugas pengangkut sampah.
Tabel 2. Apakah
semua warga sudah membuang sampah dengan benar
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ya
|
5
|
50%
|
2.
|
Tidak
semua
|
5
|
50%
|
3.
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Dari tabel 2
diperoleh data bahwa warga hanya sebagian yang sudah sadar akan pentingnya
membuang sampah pada tempatnya sehingga tidak mencemari lingkungan.
Tabel 3.
Ketergangguan masyarakat oleh kolong rumah dan jembatan yang penuh sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Sangat
terganggu
|
6
|
60%
|
2.
|
Tidak
terganggu
|
4
|
40%
|
3.
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarkan
tabel 3 diatas diperoleh data sebagian besar masyarakat terganggu dengan sampah
yang berserakan dimana-mana namun ketidakpedulian dari setiap warga masih
menjadi kendala untuk itu.
Tabel 4. Ada
atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah di sembarang tempat
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
3
|
30%
|
2.
|
Tidak ada
|
7
|
70%
|
Jumlah
|
10
|
10%
|
Berdasarkan
tabel 4 diatas diperoleh data bahwa belum adanya penerapan peraturan tentang tidak
membuang sampah disembarang tempat terutama di kolong rumah dan jembatan serta
belum diadakannya kerja bakti untuk menaggulangi masalah sampah yang semakin
hari semakin banyak.
Tabel 5. Apakah
pernah diadakan kerja bakti untuk membersihkan sampah.
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
pernah
|
0
|
0%
|
2.
|
Tidak
pernah
|
10
|
10%
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarakan
tabel 5 di atas diperoleh data bahwa di desa dirgahayu barak belum pernah
diadakah kerja bakti untuk membersihkan sampah dikolong jembatan dan rumah warga.
Tabel 6. Kecocokan kolong rumah sebagai tempat
pembuangan sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ya
|
0
|
0%
|
2.
|
Tidak
|
10
|
100%
|
3.
|
Jumlah
|
10
|
100
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa warga sudh tahu bahwa kolong rumah dan
jembatan bukan tempat untuk membuang sampah tapi karena sebagian faktor malas
mengumpulkan sampah rumah dan menunggu petugas sampah sehingga sebagian warga
memilih untuk membuang sampah rumah mereka di kolong rumah.
Tabel 7. Ada atau tidaknya petugas kebersihan dan truk
sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
10
|
100%
|
2.
|
Tidak ada
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa pemerintah sudah menyediakan truk sampah
dan petugas sampah untuk mengambil sampah ditiap tempat sampah atau pinggiran
jalan yang biasanya sampah dikumpulkan warga di kantong kresek dan diletakan
dpinggir jalan.
Tabel 8. Alasan membuang sampah sembarangan
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Karena malas
jika harus mengumpulkan sampah dan menunggu petugas sampah
|
3
|
30%
|
2.
|
Karena sudah terbiasa
|
7
|
70%
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa alasan membuang sampah sembarangan adalah
sebagian besar warga sudah terbiasa dengan hal tersebut sehingga hal tersebut
menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Tabel 9. Fasilitas dari pemerintah untuk menampung
sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Truk
pengangkut sampah dan petugas kebersihan
|
10
|
100%
|
2.
|
Hanya
petugas kebersihan
|
0
|
0%
|
3.
|
Tidak ada
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa pemerintah sudah memfasilitasi warga desa
dirgahayu barak dan sekitarnya dengan sampah truk pengangkut sampah beserta
petugasnya yang dilakukan dua hari sekali tapi sebagian warga masih saja nakal
dengan membuang sampah disembarang tempah khususnya kolong rumah.
Tabel 10. Jika ada warga yang membuang sampah
sembarang, bagaimana reaksi warga lain.
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Menegur
|
3
|
30%
|
3.
|
Membiarkan
|
7
|
70%
|
Jumlah
|
10
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa belum adanya keberanian warga untuk
menegur warga yang lainnya agar tidak membuang sampah di sembarang tempat
karena sudah adanya ketersediaan truk pengangkut sampah seharusnya lebih
memudahkan warga untuk mengatasi pengurangan sampah yang menumpuk di kolong
rumah mereka.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah, pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan
mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan anorganik harus mampu diolah,
dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik.
Tetapi, jika
sampah hanya dibiarkan menumpuk hingga menggunung maka akan merugikan warga
atau orang-orang itu sendiri, terutama mereka yang tinggal didekat tumpukan
sampah tersebut. Tanpa mereka sadari perlahan-lahan hal itu mengganggu
kesehatan mereka.
B. Saran
1.
Sebaiknya baik semua pihak masyarakat
saling mendukung dengan cara menjalankan perannya masing-masing sehingga
Undang-Undang Tentang Bagaimana Kedisiplinan dalam Membuang Sampah berjalan
dengan baik sebagaimana mestinya.
2.
Pemerintah harus tegas dalam memberikan
sanksi terhadap masyarakat yang tidak mematuhi peraturan mengenai membuang
sampah sembarangan.
3.
Sebaiknya pemerintah menambah jumlah
personil kebersihan (cleaning service), dan juga menyediakan fasilitas seperti
tempat sampah yang memadai di berbagai tempat untuk memudahkan masyarakat
membuang sampah pada tempatnya sehingga pada akhirnya akan menunjang ketertiban
masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih.
DAFTAR PUSTAKA
http://waslus.blogspot.co.id/2014/05/contoh-laporan-penelitian-sosial.html
http://pandapinter.blogspot.co.id/2014/03/contoh-laporan-penelitian-sampah.html
https://girlycious09.wordpress.com/tag/pengertian-laporan/
http://wahyuchaem.mywapblog.com/pengertian-fungsi-ciri-dan-jenis-jenis-l.xhtml
http://samsungmobileprice.net/unsur-unsur-karya-ilmiah/
http://alvitaprima.blogspot.co.id/2014/06/laporan-ilmiah-dan-contoh-laporan-ilmiah.html
https://girlycious09.wordpress.com/tag/pengertian-laporan/
http://wahyuchaem.mywapblog.com/pengertian-fungsi-ciri-dan-jenis-jenis-l.xhtml
http://samsungmobileprice.net/unsur-unsur-karya-ilmiah/
http://alvitaprima.blogspot.co.id/2014/06/laporan-ilmiah-dan-contoh-laporan-ilmiah.html
FOTO
DOKUMENTASI
Foto
: Sampah yang menumpuk di kolong rumah
Foto
: Warga saat diwawancarai
Comments
Post a Comment