laporan sampah di sungai
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.
Laporan
penelitian ini berjudul “ Pencemaran di sungai Sarang Tiung km. 8 RT. 5 “ untuk
memenuhi dan melengkapi tugas pada pelajaran Geografi pada sekolah menengah
atas ( SMA ) .
Kami
mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang benyak serta
memberikan cukup informasi untuk dipelajari dan menambah
wawasan kita agar lebih memperhatikan kesehatan lingkungan.
Kami
menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saya memohon maaf yang sebesar-besarnya serta saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan memotivasi kami agar
menjadi lebih baik lagi .
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR ...........................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang Penelitian .................................................................
1
b.
Rumusan Masalah Penelitian ...............................................................1
c.
Tujuan Penelitian ................................................................................
1
d.
Manfaat Penelitian ...........................................................................
2
BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
a.
Landasan Teori .....................................................................................
3
b.
Hasil Penelitian ................................................................................
4
BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN
a.
Deskripsi Data ....................................................................................
6
b.
Dampak dari pencemaran air sungai ................................................
6
c.
Caraa mengatasi pencemaran air sungai ........................................
7
d.
Hasil Pernyataan warga tentang pencemaran sungai .......................... 8
BAB IV PENUTUP
a.
Kesimpulan .........................................................................................
12
b.
Saran ...............................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
13
FOTO DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai
merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan masayarakat, karena air yang
ada di sungai nantinya akan diolah menjadi air PDAM yang biasa kita konsumsi.
Jika air tersebut sudah tercemar maka kelangkan terhadap air bersih semakin
besar.
Seperti yang
dimuat dalam UUD 1945 alenia IV “Memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyatan
ini mengandung maksud bahwa seluruh masyarakat diharapkan hidup dalam kondisi
yang sejahtera. Untuk itu diperlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan
yang sehat bisa terwujud jika air sungai kita bersih dan sehat, sehingga kita
dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara
luas.
Membahas
tentang mengatasi pencemaran sungai. Pencemaran tersebut terjadi akibat ulah
manusia. Kebiasaan manusia yang suka membuang sampah ke sungai membuat
sungai-sungai itu tercemar.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa saja
yang menyebabkan pencemaran sungai itu?
2. Apa dampak
negatif yang ditimbulkan dari sungai ang telah sungai yang telah tercemar?
3. Bagaimana
cara mengatasi pencemaran sungai?
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Memahami
hal-hal yang menyebabkan pencemaran sungai.
2. Mengetahui
dampak negatif akibat daari pencemaran sungai.
3. Agar
masyarakat dapat membantu mengatasi dan mencegah terjadinya pencemaran sungai.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Penulis dan
pembaca dapat mengetahui pencemaran air.
2. Menumbuhkan
kesadaran untuk mencegah dan mengurangi penceraman lingkungan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
2.1 Landasan
Teori
Sungai merupakan
jalan air alami yang mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai
yang lain.
Pada
beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah
sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang
biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau
tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian,
bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan
bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan
kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung
sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah
tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es
/ salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan
terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat
5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Perlu juga
dikemukakan bahwa sodetan sungai kini telah tergolong sebagai alternatif yang
primitif jika ditinjau dari konsep ekohidrologi, serta tidak selaras dengan
kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg bulan September
2002 yang mengklasifikasikan sodetan sungai (river diversion) sebagai
pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Pada
tahun 1880 an seorang geologis berkebangsan Amerika, William Davis
Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai
berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. Menurut
Davis, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas
permukaan laut. Hujan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian
parit-parit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Danau menampung air
pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sebagai sungai dangkal.
Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang
curam, lembah bentuk V. Anak-anak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya
seperti cabang tumbuh dari pohon. Semakin tua sungai, lembahnya semakin dalam
dan anak-anak sungainya semakin panjang.
2.2. Hasil
Penelitian
Tempat
penelitian : Sungai Desa Sarang Tiung km. 8 RT. 5
Waktu
penelitian : Minggu, 3 desember 2017
Pukul:
±13.49 – 15.25 WIB
Setelah kami
melakukan penelitian di Sungai km. 8, ternyata di pinggir sungainya terdapat
sampah plastik berserakan karena ada sebagian warga membuang sampah ke sungai
dan hal itu membuat sungai terlihat tidak bersih dan tercemar. Akan tetapi, air
sungainya masih terlihat jernih meskipun sudah tercemar.
Warga
yang berada di sekitar sungai selalu menggunakan air sungai untuk mengairi,
sumber air rumah tangga, mandi dsb. Pada saat penelitian berlangsung di sungai
kami melihat ada dua orang petani yang sedang duduk di pinggir sungai dan
mereka sedang menyantap makanannya, kami pun menghampirinya dan
mewawancarainya, berikut hasil wawancaranya,
Mia : Berapa lama bapak tingal disini ?
Pak Mursidim :
46 tahun
Mia : Apakah ada antisipasi dari ketua RT disini
untuk sampah yang berserakan di sungai ?
Pak Mursidim : Tidak ada.
Isma : Apakah ada kegiatan gotong royong setiap
harinya ?
Pak Mursidim : tidak ada
Isma : Biasanya sampahnya diapakan pak ?
Pak Mursidim : Dibakar
Isma : adakah hal lain yang menyebabkan sungai ini
tercemar ?
Pak Mursidim : dulu ada karena
rusaknya tempat sampah.
Sulasiah : Adakah usaha
masyarakat setempat untuk membangun tempat sampah ?
Pak Mursidim : tidak ada, karena dulu
pernah ada tapi dirusak
Sulasiah : sejak kapan
sungai ini mulai tercemar ?
Pak Mursidim : Waktu saya belum ada
disini
Sulasiah : Dampak apa
saja yang disebabkan ?
Pak Mursidim : Banjir, bau tak sedap
Sulasiah : Apakah sudah dibaut peraturan untuk tidak membuang
sampah ke sungai ?
Pak Mursidim : Tidak ada peraturannya
tetapi sudah ditegur
Sulasiah : Siapa saja yang terkena dampak dari pencemaran
sungai tersebut ?
Pak Mursidim : Semua orang yang
bermukim didekat sungai.
Dampak
negatif yang terjadi pada sungai ini adalah air yang sudah tercemar digunakan
oleh warga sekitar untuk minum dan mandi, dapat menyebabkan gatal-gatal dan
diare.
Dampak
positif pada sungai ini adalah dapat membantu para petani mengairi sawahnya
yang berada dekat sungai dan mengairi kolam warga sekitar.
METODE
PENGUMPULAN DATA
2.3 Jenis Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
2.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Desa Sarang Tiung km. 8 RT. 05 Kecamatan
Pulaut Laut Utara
2.4 Metode penelitian
1. Metode wawancara dan tabel data
BAB III
PEMBAHASAN PENELITIAN
3.1 DESKRIPSI
DATA
Faktor-faktor
yang menyebabkan pencemaran air sungai.
Pada
dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu :
1. Berkembangnya
industri-industri.
Saat
ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi,
tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya
yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam
sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke
dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta
fisik air.
2. Belum
tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
Limbah
rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga
dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan
melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk
zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa
bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga
menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat..
3.2
Dampak dari pencemaran air sungai
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
Dampak
terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit
Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan
semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah
tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang
sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
3.3
Cara Mengatasi Pencemaran air sungai
1. Melestarikan
hutan di hulu sungai
2. Tidak buang air di sungai
3. Tidak membuang sampah di sungai
4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
3.4 Hasil
pernyataan warga desa Sarang Tiung km. 08 RT. 5 tentang sampah yang dibuang ke
Sungai
Berikut
hasil survei dari 5 warga penyebab masyarakat Desa Sarang Tiung membuang sampah
ke sungai.
Tabel 1. Bagaimana menurut anda tentang sungai di daerah
ini ?
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Biasa saja
|
1
|
20 %
|
2.
|
Tercemar
|
4
|
80 %
|
Jumlah
|
5
|
100 %
|
Dari tabel 1
diperoleh data bahwa warga sadar bahwa sungai dilingkungan mereka sudah
tercemar.
Tabel 2. Adakah antisipasi dari ketua RT disini
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Belum ada
|
5
|
100%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Dari tabel 2
diperoleh data bahwa belum adanya tindak lanjut dari RT setempat mengenai
permasalahan sampah di sungai.
Tabel 3. Apakah ada kegiatan gotong royong setiap harinya
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Tidak ada
|
2
|
40%
|
Jarang
|
3
|
60%
|
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
tabel 3 diatas diperoleh data bahwa belum konsistennya gerakan untuk
membersihkan sungai dari sampat.
Tabel 4. Apakah ada pengangkut sampah dari kota
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Tidak ada
|
5
|
100%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
tabel 4 diatas diperoleh data bahwa belum adanya truk pengangkut sampah sampai
ke Desa Sarang tiung karena jarak tempuh yang jauh.
Tabel 5. Adakah hal lain yang menyebabkan sungai ini
tercemar selain sampah dari warga.
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Tidak ada
|
5
|
100%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
tabel 5 di atas diperoleh data bahwa sampah yang mengambang di sungai murni
dari sampah warga sekitar.
Tabel 6. Adakah usaha masyarakat setempat untuk
membangun tempat sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Belum ada
|
5
|
100%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa belum adanya usaha dari masyarakat untuk
menanggulangi sampah warga sekitar.
Tabel 7. Sejak kapan sungai ini mulai tercemar
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Sudah lama
|
3
|
60%
|
2.
|
Baru saja
|
2
|
40%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa sampah yang menumpuk di sungai sudah lama
terjadi sampai sekarang sampah itu terus bertambah.
Tabel 8. Dampak yang ditimbulkan dari sungai yang
tercemar oleh sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Gatal
|
1
|
20%
|
2.
|
Air yang tercemar
|
2
|
40%
|
3.
|
Gatal dan air tercemar
|
2
|
40%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa dampak yan ditimbulkan dari pencemaran
sungai adalah gatal dan air sungai yang tidak bisa digunakan karena tercemar.
Tabel 9. Sudah ada dibuat peraturan untuk tidak
membuang sampah ke sungai
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Belum ada
|
5
|
100%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa belum adanya peraturan dari pemerintah
setempat tentang tidak membuang sampah di sungai.
Tabel 10. Siapa saja yang terkena dampak dari
pencemaran sungai tersebut.
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Beberapa warga
|
5
|
100%
|
2.
|
Semua warga
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
5
|
100%
|
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa beberapa warga sudah terkena dampak dari
pencemaran sungai dengan sampah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kita harus
menjaga kebersihan air sungai yang ada dengan cara tidak membuang sampah,limbah
atau zat kimia yang berbahya ke dalam air sungai.Pencemaran air akan terus ada,
namun kita dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah pencemaran air.
4.2 SARAN
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran kami adalah :
a)
Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan
air, karena air itu ada yang tercemar dan ada yang tidak.
b)
Jagalah air di
lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran
air.
c)
Jangan membuang
sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak
terjadi pencemaran air.
d)
Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya
diolah terlebih dahulu.
e)
Hindari
pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
FOTO DOKUMENTASI
Berikut adalah foto lokasi
pembuangan sampah yang salah
Berikut adalah foto warga saat
wawancara
Comments
Post a Comment