MAKALAH GEOGRAFI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang
berjudul “ perkembangan jagat raya dan
pembentukan muka bumi ”.
Penulisan karya tulis adalah merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Geografi di SMA N 1
Kotabaru.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan karya tulis ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti pelajaran maupun dalam menyelesaikan karya tulis ini
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan karya tuli sini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….3
BAB I ……………………………………………………………………………4
BAB II ………………………………………………………………………….5
BAB III ……………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagat
raya adalah ruang maha luas tempat
benda-benda angkasa berada. Terdiri dari galaksi-galaksi,planet-planet,dan
benda angkasa lainnya
Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari.Gumpalan
gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.Dikarenakan sesuatu hal,
terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakkan sangat
jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi
gumpalan besar (Matahari) tersebut.
Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar
tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan menjadi padat. Itulah yang
disebut palanet-planet yang jumlahnya delapan.Berturut-turut nama-nama planet
yang masuk susunan Matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
BAB II
PEMBAHASAN
JAGAT RAYA
Jagat raya adalah ruang maha luas
tempat benda-benda angkasa berada. Terdiri dari
galaksi-galaksi,planet-planet,dan benda angkasa lainnya.
TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA
1.Teori
Big Bang (Ledakan Dahsyat)
Ledakan
Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan sebuah
peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian
kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga
dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan pemodelan
ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat,
mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik
tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu,
yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang
tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat
yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Adalah
Georges Lemaître, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, yang mengajukan teori
ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya
sebagai "hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung
pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas dan isotropi ruang.Persamaan yang mendeksripsikan teori
ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada
tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya
berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh
Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua
galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang
secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat
kecepatan tampaknya.
Jika
jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau
sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan pada masa lalu. Gagasan ini
secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa jenis dan suhu yang
sebelumnya sangat ekstrem. Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun
untuk mencoba dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan teori tersebut dapat
konfirmasi dengan signifikan, walaupun pemercepat-pemercepat ini memiliki
kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki fisika partikel.Tanpa adanya bukti
apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan
dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa penjelasan mengenai kondisi
awal alam semesta, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan umum
alam semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-unsur ringan
yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan
unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang
mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta
sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan
dahsyat.
Fred
Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949.
Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif
"keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif,
namun Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini
hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini.
Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan
untuk memahami nukleosintesis bintang yang merupakan lintasan pembentukan
unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir.Setelah penemuan
radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada tahun 1964, kebanyakan
ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat haruslah
pernah terjadi.
2.
Teori “Keadaan Tetap” (Stabil)
Teori
”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta
dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu
volume ruang angkasa.Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan
beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam
teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan
dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan
terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang
merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
3.
Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory)
Teori
ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini,
jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa
ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada
tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap
ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya
galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian
memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi.
Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan
kemudian memampat lagi.
4.
Teori “Alam Semesta Quantum”
Teori
ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa
alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya
pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah
partikel-partikel sub atomik.
5.
Teori Kabut (Teori Nebula)
Teori
kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun
1775. Teori ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace,
seorang matematikawan Prancis.
Teori
kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari
gas, terutama hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan
berotasi sangat lambat .Akibatnya kabut mulai menyusut.Akibat penyusutan dan
rotasi ini terbentuklah sebuah cakram datar dibagian tengahnya.Matahari berada
dipusat cakram.Cakram ini terus berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian
tepi cakram terlepas membentuk materi.Dari materi ini akhirnya terbentuklah
planet-planet yang tetap mengitari matahari. Satelit dari planet terbentuk
dengan cara yang sama.
Proses
terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a)
Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b)
Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c)
Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d)
Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e)
Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada
lapisan atmosfer.
6.
Teori Planetesimal
Teori
ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton, ilmuwan
Amerika awal abad ke-20.Teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang
berpapasan dengan sebuah bintang.Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan
gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik kearah bintang
tersebut.
Ketika
bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke
matahari, dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang
mulai melayang diangkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
7.
Teori Bintang Kembar
Teori
ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa
mula-mula ada 2 buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh
karena pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi
kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak merupakan matahari sedangkan kepingan-kepingan yang
mengitarinya menjadi planet-planet.
8.
Teori Protoplanet
Teori
ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Carl von Weizsaeker, seorang astronom Jerman
dan disempurnakan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.
Teori
ini menyatakan bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan
debu.Kurang lebih 5 milyar tahun yang lalu, gumpalan gas dan debu tersebut
memampat. Proses pemampatan ini membuat partikel-partikel debu dan gas tertarik
kebagian dalam menuju pusat awan membentuk bola dan terus berotasi. Rotasi
inipun bertambah cepat dengan ditariknya partikel-partikel debu dan gas ke
pusat awan.Oleh karena rotasi yang cepat ini, maka gumpalan gas mulai memipih
membentuk cakram, bagian tengah tebal dan bagian pinggir memipih.Akibat saling
menekan, maka bagian tengah menjadi panas dan berpijar (disebut protosun atau
cikal bakal matahari).Bagian tepinya terpecah-pecah akibat rotasi yang
cepat.Bagian tengah ini yang akhirnya menjadi matahari dan bagian tepi yang
terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap
berotasi.Protoplanet akhirnya membeku dan menjadi planet-planet serta anggota
tata surya lainnya.
9.
Teori Pasang Surut Bintang
Teori
Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata
surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan
sebuah komet.
Teori
pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans
dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek
pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas
panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan
mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
10.
Teori Kondensasi
Hipotesis
kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper
(1905-1973) pada tahun 1950.Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Pandangan Jagat Raya
1.Antroposentris
Pandangan ini menyebutkan manusia
adalah pusat alam semesta. Anggapan ini berasal dari konsep alam semesta bangsa
babylon
2.Geosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa bumi
merupakan pusat alam semesta dan pusat segala kekuatan, benda langit lainnya
bergerak mengelilingi bumi.Anggapan ini muncul kira-kira pada abad ke-6sebelum
Masehi. Keberadaan anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan,
seperti: Plato, Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.
3.Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa
matahari merupakan pusat jagad raya.Anggapan ini muncul sejak berkembangnya
penelitian yang didukung oleh peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat ke
ingintahuan ilmuwan yang memunculkan gagasan-gagasan kritis.
Keberadaan anggapan Heliosentris
juga didukung oleh beberapa ilmuwan, seperti: Galileo, Isaac Newton, Nicolaus
Copernicus, dan Johanes Kepler.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan
asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis
Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi,
dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan
dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk
mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan
teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan
hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan
planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga
mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah
planet yaitu, merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus
dan pluto yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
B. SARAN
Sebaiknya semua pihak mempelajari Jagat raya Dan Tata Surya agar
dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita
tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Jagat Raya Dan Tata Surya juga
sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Comments
Post a Comment