MAKALAH ORGANISASI MASALAH KEARSIPAN



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
 judul “Efektivitas Prinsip Organisasi dalam Meningkatkan Manajemen Kearsipan.”
 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan dari berbagai pihak.Penulis mengucapkan terima kasih kepada para penulis buku dan para ahli di bidang konservasi yang sudah menyediakan dan membuat literatur sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak guna melengkapi dan memperbaiki kekurangan dari makalah ini.


























DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….………..………ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3-4
Pengertian Organisasi
Prinsip-prinsip Organisasi
Manajemen Kearsipan
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................................5-9
Masalah Pokok dalam kearsipan
Tujuan dan Fungsi Manajemen Kearsipan
Manfaat Prinsip Organisasi dalam Manajemen Kearsipan
penerapan Prinsip-prinsip Organisasi dalam Manajemen Kearsipan
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................10



















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kearsipan mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan.Indikator dari hal tersebut kearsipan memberi informasi serta alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka melaksanakan segala kegiatan-kegiatan, baik pada kantor-kantor lembaga negara maupun swasta. Dalam proses penyajian informasi agar pimpinan dapat membuat keputusan dan merencanakan kebijakan, maka harus ada sistem dan prosedur kerja yang baik dibidang kearsipan. Adalah tidak mungkin suatu kantor dapat dan mampu memberikan data informasi yang baik, lengkap dan akurat, jika kantor tersebut tidak memelihara kearsipan yang baik dan teratur sesuai dengan ketentuan-ketentuan kearsipan yang telah ditetapkan dalam tata baku kearsipan dalam organisasi. Kearsipan sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan, pengembangan penilaian, dan pengendalian berbagai program dan kegiatan yang setepat-tepatnya bagi organisasi.Setiap kegiatan, baik dalam organisasi pemerintahan maupun swasta, selalu ada kaitannya dengan masalah arsip. Hal tersebut mengindikasikan betapa arsip mempunyai peranan penting dalam proses pengajuan informasi bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan melaksanakan kebijakan. Oleh sebab itu untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat, dan benar haruslah ada sistem dan prosedur kerja yang baik dibidang kearsipan.Kenyataan yang ada bahwa banyak bidang kearsipan dalam suatu organisasi belum mendapatkan perhatian yang wajar dan serius dalam jaringan informasi tersebut.Dengan demikian maka pemerintah memandang perlu untuk segera memberikan petunjuk kerja yang praktis, bagaimana seharusnya arsip-arsip tersebut diterima dan dipergunakan kembali.Keseriusan pemerintah dalam penanganan kearsipan ditunjukkan dengan dikeluarkannya UU tentang kearsipan nasional. Pada pasal 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Pokok Kearsipan Nasional, antara lain dirumuskan bahwa tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang
perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan. Mengingat pengertian dan peranan kearsipan seperti dikemukakan di atas, maka untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan tugas pembangunan dengan baik, perlu diusahakan peningkatan dan penyempurnaan kearsipan secara optimal, dapat berfungsi dengan baik, berdaya guna dan tepat guna.Selain itu dasar hukum kearsipan adalah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Pokok Kearsipan Nasional.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Apa tujuan dan manfaat manajemen kearsipan? b. Apa manfaat prinsip-prinsip organisasi dalam manajemen kearsipan? c. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip organisasi dalam manajemen kearsipan?


1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah: a. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat prinsip organisasi dalam manajemen kearsipan b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip organisasi dalam manajemen kearsipan c. Untuk mengetahui peran dari prinsip-prinsip organisasi dalam manajemen organisasi

































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour ), atau analisa organisasi (organization analysis). Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. (dalamhttp://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/definisi-dari-organisasi-menurut-10.html) 

2.2 Prinsip-prinsip Organisasi
Dalam buku Manajemen Perkantoran penerbit Galaxy Puspa Mega dalam Fadilah (2013) dijabarkan beberapa asas atau prinsip organisasi, agar organisas kantor dapat berjalan dengan baik, yaitu:
1. Perumusan Tujuan atau Sasaran dengan Jelas Tujuan atau sasaran adalah hal-hal yang akan dicapai atau dipelihara, baik berupa materi maupun berupa non-materi. Tujuan atau sasaran bagi suatu organisasi atau badan akan berperan sebagai berikut:
a. Pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa
b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan
c. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
d. Menentukan program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi, dan mekanisasi

2. Pembagian Kerja Pembagian kerja di dalam organisasi mutlak diperlukan, karena tanpa pembagian kerja, maka ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih atau pendobelan kerja (overlapping). Pembagian kerja dalam suatu organisasi akhirnya menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil
3. Delegasi Kekuasaan Kekuasaan atau wewenang adalah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang tegas, agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat dilaksanakan.Kekuasaan atau wewenang mencakup berbagai aspek, misalnya wewenang mengambil keputusan, menggunakan sumber daya dan memerintah. Delegasi atau pelimpahan kekuasaan (delegation of authority) kepada pihak lain merupakan unsur penting dan elementer dari seorang pemimpin, karena dengan pelimpahan kekuasaan seorang pemimpin dapat melipatgandakan waktu, perhatian dan pengetahuannya. Keberanian seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada pihak lain, merupakan salah satu tanda keberhasilannya dalam memimpin suatu organisasi.
4. Rentang Kekuasaan (Manajemen) Rentang kekuasaan (span of authority) dalam bahasa Indonesia dipakai istilah  jenjang pengawasan, jenjang kekuasaan, rentangan kendali, rentangan kontrol dan rentangan kekuasaan. Rentang kekuasaan (span of authority) berarti berapa  jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang atasan atau pemimpin sehingga pemimpin dapat memimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna. Pembatasan minimum atau maksimum bawahan yang harus diawasi pemimpin perlu ditentukan, agar yang mengawasi dan yang diawasi dapat bekerja secara efektif. Menurut V.A. Graicunas, jumlah maksimal yang dapat diawasi seorang pimpinan adalah lima atau delapan orang.
5. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab Berdasarkan prinsip kesatuan perintah dan tanggung jawab ini seorang bawahan hanya mempunyai satu atasan atau pimpinan, dan kepadanya ia harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. Prinsip ini berpedoman pada, an employer should receive orders from one superior only; dan salah satu mottonya yaitu no man can two bosses.
6. Koordinasi Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi, agar tertuju untuk memberikan sumbangan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi sebagai keseluruhan. Dengan adanya koordinasi maka akan tercipta keselarasan aktivitas di antara unit-unit organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Misalnya bagian penyimpanan surat atau warkat dapat bekerja sama dengan bagian penyeleksi surat atau warkat.

2.3 Manajemen Kearsipan
Manajemen kearsipan adalah perencanaan, pengawasan, pengarahan, pengorganisasian, pelatihan, pengembangan dan aktivitas manajerial lain yang ditujukan atas kegiatan penciptaan, pemeliharaan, penggunaan dan penyusutan arsip dengan maksud untuk mencapai dokumentasi yang baik dan sesuai dengan kebijakan dan transaksi (kejadian, peristiwa, kegiatan) yang riil, dan manajemen operasi organisasi yang efektif dan ekonomis/efisien. Undang-undang tentang Kearsipan tersebut mengelompokkan pengelolaan arsip menjadi dua yaitu pengelolaan arsip dinamis dan pengelolaan arsip statis.
Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, pemeliharaan dan penyusutan arsip. Sedangkan pengelolaan arsip statis adalah proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, dan akses (pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik) dalam suatu sistem kearsipan. (dalamhttp://yohannes suraja.blogspot.com/2012/09/manajemen-kearsipan.html).







BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Masalah pokok dalam kearsipan
a. Menurut Drs. Moekijat
Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam administrasi kearsipan, yaitu :
1)   Dipergunakan sistem pengolahan (klasifikasi) yang salah
2)   Organisasi yang kurang baik dan perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas.
3)   Pegawai-pegawai yang tidak terlatih
4)   Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu
5)   Tidak ada penentuan waktu yang direncanankan untuk menyimpan maupun menghapuskan warkat-warkat.
6)   Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan
7)   Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat (surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya.

b.  Menurut Drs. E. Martono
Masalah yang sering timbul bertalian dengan warkat, antara lain :
1)  Warkat tak dapat ditemukan kembali karena hilang.
2)  Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat.
3)   Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah
4)   Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan dengan jumlah warkat, sehingga tempatnya  kurang.
5)   Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat.
6)   Pegawai di bidang penyimpanan kurang terlatih.

c.  Menurut Drs. The Liang Gie
Masalah-masalah pokok dalam bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal –hal berikut :
1)   Tidak dapat ditemukan kembali secara cepat dari bagian arsip suatu surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan organisasi.
2)   Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka waktunya sangat lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3)   Bertambahnya surat-surat kebagian arsip tanpa ada penyusutan sehingga tempat dan peralatannya tidak lagi mencukupi.
4)   Tata kerja dan peralatna kearsipan tidak mengikuti perkembangan iomu kearsipan modern, akibatnya pegawai-pegawai arsip tidak terampil dan kurangnya bibingan yang teratur.
d.  Menurut Drs. Aw. Widjaya
Masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain :
1)   Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip.
2)   Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3)   Bertambahnya surat-surat ke dalam abgan arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi.
4)   Tata kerja dan peralatan tak berkembang (out of date), tak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena kujrang pengarahan kepada petugas kearsipan.
  
          Dari beberapa pendapat tentang masalah kearsipan yang dijumpai di instansi pemerintah/swasta dapat disimpulkan bahwa masalah kearsipan adalah :
a.  Tidak dapat atau sulit menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan.
b.  Membiasakan menumpuk arsip pada sembarangan tempat, padahal arsip itu harus segera disimpan.
c.  Kurang menyadari arti pentingnyasuatu arsip bagi organisasi.
d.  Peminjaman oleh pihak lain tidak melalui prosedur yang benar atau terlalu lama.
e.  Penyusunan arsip secara serampangan.
f.  Petugas arsip kurang terampil.

3.3 .Cara Pemecahan Masalah
Maka untuk mengatasi masalah-masalah kearsipan tersebut, kita harus tahu bagaimana cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar tidak merugikan perusahaan, yaitu dengan memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat
System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dan cepat. Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu :
a.  System abjad (alphabetic system)
b.  System masalah (subject system)
c.  System tanggal (chronologi system)
d.  System wilayah (geographic system)
e.   System nomer (numberic system)

2.  Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat.
3.   Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan.
a.    Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang harus cukup retang (sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan percikan air.
b.   Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis.Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena langsung pada kertas arsip.Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding, dan rongga ruangan.Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip.
c.   Tindakan preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran.
d.   Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas angin.  

3. 4.  Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat
a.       Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban dll
b.      Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil, stempel, karbon dll.
c.       Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak, dsb.
d.      Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari.
e.      Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb.

3. 5. Petugas kearsipan yang memenuhi syarat
Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor lemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus mengenai bifang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit pengelolaan kearsipan.Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan. Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan.
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia sebagai factor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik.

3. 6.   Penyelenggaraan penyusutan warkat
Penyusutan warkat diadakan secara berkala sehingga tidak terjadi penimbunanwarkat dan tercampurnya warkat yang penting dengan warkat lama yang akan dimusnahkan.


3.7  Tujuan dan Fungsi Manajemen Kearsipan
Tujuan manajemen kearsipan adalah menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta  ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional. Manajemen kearsipan juga memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah;
b. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu; d. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; e. menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa; f. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya. (dalamhttp://elsieifayani.blogspot.com/2013/01/tujuan-penyelenggara-kearsipan.html 

3.8 Manfaat Prinsip Organisasi dalam Manajemen Kearsipan
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama termasuk juga dalam organisasi kearsipan.Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi.Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer. (dalamhttp://vinabastian.blogspot.com/2012/04/peranan-manajemen-dalam-organisasi.html)
1.PeranInterpersonal, Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,meliputi ; - Figurehead/Pemimpin Simbol: Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan. - Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan /bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul. - Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2.PeranInformasi adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ; - Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupuntidaklangsung. - Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi. - Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ; - Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. - Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. - Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

3.9 penerapan Prinsip-prinsip Organisasi dalam Manajemen Kearsipan
Penerapan prinsip-prinsip organisasi dalam manajemen lembaga kearsipan, seperti pada organisasi Arsip Nasional Republik Indonesia.
1) Organisasi Arsip Nasional Republik Indonesia terdiri dari :
a. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia;
b. Pusat Konservasi Kearsipan;
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kearsipan;
d. Pusat Pendidikan dan Latihan Keasipan;
e. Sekretariat;
f. Staf Ahli;
g. Perwakilan-perwakilan Arsip Nasional Republik Indonesia di Daerah-daerah

(1) Pusat Konservasi Kearsipan mempunyai tugas untuk melaksanakan penyimpanan, perawatan, penataan, pengolahan dan pengaturan arsiparsip statis yang telah diserahkankepadanya menyelenggarakan penelitian untuk keperluan pelayanan informasi dan melayani penelitian ilmih dan umum;
(2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kearsipan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan penelitian dalam rangkan usaha mengembangkan dan mema jukan tehnik dan tata kearsipan, memberikan bimbingan dan melaksanakan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan tata kearsipan dan ketentuan-ketentuan peraturan di bidang kearsipan;
(3) Pusat Pendidikan dan Latihan Kearsipan mempunyai tugas untuk merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga-tenaga kerja dan ahli kearsipan dan melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan latihan kearsipan;
(4) Tiga Pusat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia;
(5) Tiap Pusat terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) bidang, dan tiap Bidang terdiri dari sebanyakbanyaknya 3 (tiga) Sub Bidang, yang susunan dan tugasnya diatur lebih lanjut oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara. (dalamhttp://wenku.baidu.com/view/805cf9ff04a1b0717fd5ddb7.html).











DAFTAR PUSTAKA

Choiriyah, neneng 2011. “Manajemen
 Kearsipan.” Tersedia dalam
Danfar.2009.
.” Tersedia dalam
Fadillah, Nurul. 2013.
.
Langitan,Danie. 2013.
.” Tersedia dalam

Suraja, Yohanes. 2012. “Manajemen Kearsipan.” Tersedia dalam
http://yohannes-suraja.blogspot.com/2012/09/manajemen-kearsipan.html. Diakses 9 Mei 2014. Jam 22.38 WIB Vina. 2012.
Peranan Manajemen dalam Organisasi
.” Tersedia dalam

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH DOKUMEN LITERAL DAN KORPORIL

KUMPULAN CERITA RAKYAT DALAM BAHASA INGGRIS

MAKALAH MEMBACA BAHASA