MAKALAH GEJALA SOSIAL PENGARUH PENYIMPANGAN SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah mata kuliah Sosiologi ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa adanya kendala-kendala yang berarti. Makalah ini berisi kajian tentang penyimpangan sosial dalam masyarakat. Di dalamnya dibahas tentang pengertian, teori-teori, ciri-ciri, jenis-jenis, bentuk-bentuk, faktor-faktor, dampak, serta contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah sedikit banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bantuan tersebut sangat membantu penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan yan Maha Esa membalas segala kebaikan pihak-pihak tersebut dan meridhoi atas selesainya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat serta dapat membantu proses belajar bagi siapa saja yang menggunakannya dengan baik dan benar. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini
telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah
penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat
seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak jenis dan
perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dan telah banyak
pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut. Pada
kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi meskipun
aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.
Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu
perilaku menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas
bukanlah hal yang patut untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan
memicu dan memperluas lingkup terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu,
penyimpangan sosial akan selalu berpengaruh terhadap masyarakat lain. Para
pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi dengan masyarakat lain dan secara
tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk mengikuti perilakunya.
Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah
akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa
dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku
menyimpang sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu
disebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati
perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal
tersebut menjadi biasa
Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini
dapat sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengetahuan tentang perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial.
Serta memberikan informasi-informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu
terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga, ke depannya dapat dibentuk masyarakat
yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku menyimpang. Karena hal tersebut
juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia internasional.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan di bahas adalah :
- Apa pengertian dari penyimpangan sosial ?
- Apa contoh penyimpangan sosial ?
- Apa faktor-faktor yang memicu terjadinya penyimpangan
sosial tersebut ?
- Apa dampak yang akan ditimbulkan oleh penyimpangan
sosial tersebut ?
- Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyimpangan sosial ?
I.3 Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan
penulis dalam pembuatan makalah tentang penyimpangan sosial ini adalah agar
pembaca dapat :
ü Mengetahui dan memahami apa arti penyimpangan sosial
ü Mengetahui contoh nyata penyimpangan sosial
ü Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penyimpangan sosial tersebut
ü Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penyimpangan
sosial tersebut
ü Mempelajari upaya pencegahan terhadap penyimpangan
sosial
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Gejala Sosial
Daftar isi
Apa yang dimaksud dengan gejala
sosial? Pengertian gejala sosial adalah suatu fenomena
yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan kehidupannya.
Gejala sosial (social
symptom) dan masalah sosial merupakan dua hal yang sangat berkaitan.
Ketika gejala sosial terjadi secara terus-menerus maka akan berpotensi
menimbulkan masalah sosial di masyarakat.
Fenomena sosial ini dapat terjadi
ketika ada perubahan sosial di dalam masyarakat. Perubahan sosial akan
menimbulkan dampak yang tidak dapat dihindari, baik itu dampak negatif maupun
positif, sehingga setiap orang perlu melakukan antisipasi untuk menghadapinya.
Baca juga: Pengendalian Sosial
Faktor Penyebab Gejala Sosial
Social symptom yang ada di masyarakat tidak terjadi begitu saja,
terdapat beberapa faktor penyebabnya. Adapun faktor penyebab gejala sosial
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kultural
Faktor kultural ini berasal dari
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu lingkungan masyarakat
atau komunitas. Hal ini kemudian membentuk pola pikir setiap orang yang ada di
lingkungan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa
contoh social symptom yang disebabkan oleh faktor kultural;
·
Kerja bakti
·
Gotong royong
·
Kemiskinan
·
Perilaku menyimpang
·
Dan lain-lain
2. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah suatu
keadaan yang menimbulkan pengaruh terhadap struktur, dalam hal ini yang
dimaksud dengan struktur adalah sesuatu yang disusun oleh pola
tertentu. Faktor ini dapat diketahui melalui pola-pola hubungan antar
manusia dan kelompok yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Berikut ini adalah social symptom
yang dipengaruhi oleh faktor struktural;
·
Interaksi antara individu dengan
individu
·
Interaksi antara individu dengan
kelompok
·
Interaksi antara kelompok dengan
kelompok lain
·
Penyuluhan sosial
·
Dan lain-lain
Baca juga: Pengertian
Sosiologi
Jenis-Jenis Gejala Sosial
Pada dasarnya social symptom terjadi
pada semua bidang kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa jenis gejala
sosial yang sering terjadi:
1. Gejala Ekonomi
Status sosial dan ketimpangan
penghasilan setiap anggota masyarakat dapat menimbulkan gejala sosial di dalam
masyarakat. Dilihat dari sisi ekonomi, ketika seseorang yang memiliki
kesejahteraan ekonomi hidup berdampingan dengan masyarakat yang kurang
sejahtera maka hal ini akan mengakibatkan social symptom.
Contoh social symptom di bidang ekonomi;
·
Kemiskinan
·
Pengangguran
·
Masalah kependudukan
·
Masalah kesehatan
·
Dan lain-lain
2. Gejala Budaya
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang majemuk, dimana anggota masyarakat terdiri dari beragam
kebudayaan. Perbedaan kebudayaan antar suku tersebut bisa saja mengakibatkan
terjadinya perpecahan bila antar suku tidak saling menghormati.
Selain kebudayaan lokal yang
berbeda-beda, proses globalisasi yang membuat berbagai kebudayaan asing masuk ke
Indonesia juga turut andil dalam menimbulkan gejala sosial. Kebudayaan asing
yang negatif akan berdampak buruk bagi kebudayaan lokal, misalnya gaya
berpakaian, gaya hidup, ideologi, dan lain-lain.
3. Gejala Lingkungan Alam
Apa yang terjadi pada lingkungan
alam manusia akan berdampak bagi manusia itu sendiri. Gejala yang timbul bisa disebabkan
oleh alam dan juga disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan kerusakan
lingkungan alam.
Sebagai contoh, kebiasaan membuang
sampah sembarangan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan penyakit bagi
manusia. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan akan
berpotensi mengakibatkan banjir pada musim hujan.
4. Gejala Psikologis
Aspek psikologi seseorang akan
mempengaruhi tingkah laku orang tersebut di dalam masyarakat. Tekanan jiwa,
depresi, stres, atau bahkan gangguan jiwa yang terjadi pada diri seseorang akan
menyebabkan gejala sosial di dalam masyarakat.
Baca juga: Kesenjangan Sosial
Dampak Gejala Sosial
Social symptom memberikan beragam dampak terhadap manusia, salah
satunya adalah terjadinya perubahan sosial dan budaya di masyarakat. Secara
umum, gejala sosial memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan
bermasyarakat, berikut penjelasannya.
1. Dampak Positif
Gejala ini tidak dapat kita hindari
sehingga harus disikapi dengan bijak oleh setiap individu. Perubahan yang
terjadi di masyarakat dapat memberikan dampak positif bila diantisipasi dan
disikapi secara bijak.
Salah satu contohnya adalah kemajuan
pesat di bidang teknologi. Perubahan dan kemajuan di bidang teknologi memiliki
dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif, maka untuk mendapatkan
manfaatnya kita harus fokus pada hal-hal positi dari kemajuan teknologi
tersebut.
Dengan adanya kemajuan teknologi,
maka berbagai keperluan manusia dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Misalnya dalam hal berkomunikasi, kita bisa memanfaatkan handphone,
email, chatting, dan lain-lain.
2. Dampak Negatif
Tidak dapat dipungkiri social
symptom juga memiliki dampak negatif terhadap manusia. Ketika seseorang tidak
dapat menerima perubahan maka orang tersebut akan mengalami culture
shock.
Ketidakmampuan seseorang untuk
beradaptasi dengan perubahan sosial akan mengakibatkan orang tersebut melakukan
perilaku menyimpang.
Baca juga: Pengertian
Sosialisasi
Contoh Gejala Sosial
Ada banyak sekali contoh gejala
sosial di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa contohnya adalah sebagai
berikut;
1. Perilaku Koruptif
Korupsi bukanlah hal yang baru di
Indonesia, bahkan ini sudah menjadi budaya di berbagai kalangan. Kita tidak
hanya bicara korupsi di kalangan elit politik, tapi juga di akar rumput.
Masyarakat seringkali sadar atau
tidak sadar melakukan tindakan korupsi yang dapat merugikan pihak lain.
Beberapa contoh perilaku koruptif;
·
Sering terlambat masuk kerja/
sekolah
·
Sering tidak masuk kerja/ sekolah
·
Pulang kerja lebih awal
·
Mengambil sesuatu yang bukan haknya
·
Dan lain-lain
2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah yang
tidak berkesudahan meskipun pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk
mengentaskannya. Masalah kemiskinan ini tidak dapat teratasi secara tuntas
karena sebagian masyarakat tidak memiliki pendidikan yang cukup, namun ada juga
kemiskinan yang disebabkan oleh tindakan koruptif.
3. Perilaku Masyarakat
Gejala sosial yang paling sering
kita temukan adalah perilaku masyarakat di berbagai kesempatan. Beberapa
diantaranya;
·
Plagiarisme di kalangan mahasiswa
·
Memproduksi dan menyebarkan berita
hoax
·
Jaringan pertemanan yang tertutup
·
Dan lain-lain
PENGARUH PENYIMPANGAN SOSIAL
Terkadang kita tidak mengetahui apakah tindakan kita sudah
benar atau tidak di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan ini kita defenisikan
pengertian Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) sebagai suatu bentuk perilaku
yang tidak sesuai, melanggar, atau menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma
sosial yang ada dalam masyarakat. Sehingga perilaku menyimpang dapat terjadi di
mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Jadi, hal inilah menjadi
tolak ukur kita, apakah tindakan kita menyimpang atau sudah sesuai dengan
keinginan masyarakat atau justru tidak diinginkan oleh masyarakat. Dengan
perkataan lain, penyimpangan sosial (deviasi sosial) adalah semua tindakan yang
tidak berhasil menyesuaikan diri (comformity) terhadap kehendak masyarakat.
Teori-teori penyimpangan
sosial
Berikut beberapa teori tentang penyimpangan sosial:
Teori Differential Association. Teori ini mengatakan bahwa penyimpangan sosial bersumber
pada pergaulan yang berbeda dan terjadi melalui proses alih budaya.
Teori Labeling. Pandangan teori ini, seseorang melakukan perilaku
menyimpang karena proses Labeling, pemberian julukan, cap, etiket dan merek
yang diberikan masyarakat secara menyimpang sehingga menyebabkan seseorang
melakukan penyimpangan sosial sesuai dengan label yang diberikan.
Teori Merton (R. Merton). Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial
sehingga terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adaptasi terhadap
situasi tertentu.
Teori Fungsi (Durkheim). Bahwa kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak
mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya tergantung faktor
keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim kejahatan
itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal.
Teori konflik (Karl Marx). Menurut teori ini mengatakan bahwa perilaku menyimpang
hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka.
Jadi, karena ada kelas atas yang selalu menindas kelas bawah akan menimbulkan
pertentangan dan menjadikan tindakan menyimpang.
Faktor-faktor penyimpangan
sosial
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap tindakan manusia ada
sebabnya, atau sering dikatakan hokum sebab-akibat, begitu juga dengan perilaku
menyimpang. Perilaku menyimpang disebabkan oleh berapa faktor sebagai berikut:
ü Pertentangan antara norma kelompok dengan norma
masyarakat
ü Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam
memahami dan meresapi tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
ü Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak
baik.
ü Pertentangan antar agen sosialisasi
ü Pengaruh fisik dan jiwa seseorang.
ü Proses bersosialisasi yang negatif.
ü Ketidakadilan.
Bentuk-bentuk penyimpangan
sosial
Penyimpangan dalam masyarakat sering terjadi dan memiliki
bentuk-bentuk tersendiri seperti penyimpangan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, campuran. Penyimpangan tersebut ada yang bisa diterima, ada pula yang
tidak diterima oleh masyarakat karena ada penyimpangan yang dianggap positif
oleh masyarakat. lebih lanjut, berikut bentuk penyimpangan dalam masyarakat:
·
Berdasarkan kadar penyimpangan.
Menurut Lemert (1951), Penyimpangan dibagi menjadi dua
bentuk:
1.
Penyimpangan Primer (Primary
Deviation). Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku
masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau
sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh
masyarakat. Contohnya: menunggak iuran listrik, telepon, melanggar rambu-rambu
lalu lintas dll.
2.
Penyimpangan Sekunder (secondary
deviation) Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang
yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh
tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari
penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat.
Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat
dikenai sanksi hukum atau pidana. Contohnya: pemabuk, pengguna obat-obatan
terlarang, pemerkosaan, pelacuran, pembunuhan, perampokan, perjudian.
·
Berdasarkan pelaku penyimpangan
1.
Penyimpangan individu (individual
deviation). Penyimpangan jenis ini dilakukan secara perorangan tanpa campur
tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan
yang telah mapan. contohnya: tidak patuh pada perintah orang tua (Pembandel),
tidak taat pada orang berwenang seperti RW atau guru (pembangkang), menerobos
lampu merah (pelanggar), pencopet di pasar (perusuh atau penjahat).
2.
Penyimpangan kelompok (individual
deviation). Penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama atau secara
berkelompok dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh
pergaulan/teman. penyimpangan kelompok biasanya lebih sulit dikendalikan karena
mereka patuh pada aturan kelompoknya dan fanatik sehingga lebih berbahaya dari
penyimpangan individu. contohnya: tawuran pelajar, kenakalan remaja,
penyimpangan kebudayaan, pemberontakan, perkelahian antar suku, agama, dan
antar geng.
3.
Penyimpangan campuran (mixture of
both deviation) Penyimpangan ini diawali oleh individu, selanjutnya
memengaruhi orang lain agar ikut dalam penyimpangan. Dalam hal ini, orang yang
terpengaruh akan mengikuti jejak para propokatornya. contohnya: demonstrasi
damai berubah menjadi anarkis ketika salah satu demonstran melakukan
penyimpangan, pemalsuan uang, dan pengedaran narkoba.
·
Berdasarkan sifat penyimpangan
1.
Penyimpangan positif. Penyimpangan
atau perilaku yang melanggar atau tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam
masyarakat, tetapi memiliki dampak positif bagi dirinya atau masyarakat karena memberikan
unsur kreatif dan inovatif. contohnya: dahulu istri (perempuan) tidak boleh
kerja di luar atau mengerjakan pekerjaan lelaki seperti jadi sopir taksi, akan
tetapi karena suami (laki-laki) tidak mampu lagi bekerja sehingga istri lah
yang bekerja.
2.
Penyimpangan
negatif. Penyimpangan ini bersifat negatif karena tindakannya cenderung
merugikan dirinya, masyarakat, menghancurkan barang atau benda, bahkan
menimbulkan korban. contohnya: korupsi, pencurian, demonstrasi anarkis, dan
pembunuhan.
Beberapa penyimpangan sosial dalam
masyarakat
Nilai dan norma dibuat masyarakat untuk mengatur
kehidupannya yang tertib dan tentram. Tapi tak jarang nilai dan norma tersebut
dilanggar seseorang dan ini lah yang dinamakan tindakan menyimpang atau
penyimpangan sosial. Dalam masyarakat terdapat beberapa pelanggaran terhadap
nilai dan norma yaitu sebagai berikut:
1.
Penyalahgunaan narkotika
2.
a) Heroin
3.
b) Ganja
4.
c) Ekstasi
5.
d) Shabu-shabu
6.
Kenakalan remaja
7.
a) Bolos sekolah
8.
b) Tawuran
9.
c) Ugal-ugalan di jalan raya
10.
Minuman keras (alkoholisme)
11.
Pelacuran
12.
Penyimpangan seksual
13.
a) Lesbian dan homoseksual
14.
b) Sodomi
15.
c) Perzinahan (sek diluar nikah)
16.
d) Kumpul kebo
17.
Tindakan kejahatan
18.
a) Pembunuhan
19.
b) Pencurian
20.
c) Perampokan
21.
d) Pemerkosaan
22.
Gaya hidup
23.
a) Sikap arogansi
24.
b) Sikap eksentrik (sikap yang aneh
dari lainnya seperti anak funk)
Dampak
Penyimpangan sosial
Setelah dilakukan perilaku menyimpang akan bedampak pada
pelaku penyimpangan dan juga bagi masyarakat sekitarnya. Berikut dampak dari
penyimpangan sosial:
·
Dampak
terhadap diri sendiri
Ø Dikucilkan masyarakat atau mencelakakan dirinya
sendiri
Ø Terganggunya perkembangan jiwa
Ø Dapat mengahncurkan masa depan
Ø Dapat menjauhkan diri pada tuhan
·
Dampak
terhadap masyarakat
Ø Terganggunya keseimbangan sosial
Ø Pudarnya nilai dan norma
Ø Merusak unsur-unsur budaya
Ø Kriminalitas
·
Dampak
positif
Ø Menumbuhkan kesatuan masyarakat
Ø Memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat
Ø Memperjelas batas moral
Ø Mendorong terjadinya perubahan sosial
Upaya pencegahan dan mengatasi
penyimpangan sosial
Banyak upaya yang mampu mencegah, mengantisivasi, dan
mengatasi penyimpangan sosial dalam masyarakat. Berikut ini upaya pencegahan
dan mengatasi penyimpangan sosial:
ü Penanaman nilai dan norma terhadap anak
ü Penanaman nilai-nilai ketuhanan
ü Pelaksanaan peraturan tidak memihak dan tegas
ü Pembentukan kepribadian yang kuat
ü Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan rehabilitasi
ü Mengembangkan kegiatan-kegiatan positif
ü Mengembangkan kerukunan antar warga masyarakat
BAB
II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adakalanya terjadi penyimpangan
terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan manusia yang menyimpang dari nilai
dan norma atau peraturan disebut dengan perilaku menyimpang.terutama pada
kalangan remaja karena tingkat emosionalnya cukup tinggi dan bulum mampu
mengontrol diri dalam mengambil pergaulan .perilaku menyimpang ini tidak
memandang umur baik anak-anak sampai orang dewasa bisa melakukan perilaku
menyimpang tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya kita harus lebih
memperhatikan dan mentaati segala aturan dan norma yang berlaku di
lingkungan kita karena perilaku menyimpang dapat menyebabkan kerusakan moral
pada masyarakat terutama pada remaja ,apalagi pada zaman ini banyak terdapat
perilaku menyimpang sehingga kita harus lebih menjaga diri dari
perilaku-perilaku tersebut agar tidak merusak masa depan kita .
DAFTAR PUSTAKA
http://presbaglogmandiri.blogspot.com/2016/08/makalah-penyimpangan-sosial.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/gejala-sosial.html
Comments
Post a Comment