MAKALAH PERSEBARAN BUDAYA MAKASSAR

 

BAB I

 

1.      KATA PENGANTAR

 

            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

            Makalah Multikultural “          Persebaran Budaya di Indonesia Region makassar” ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

            Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

            Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
 

2.      Latar Belakang

Keragaman etnis dan budaya memiliki potensi besar dalam membangun bangsa ini, termasuk dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan. Keragaman budaya yang tumbuh dan berkembang pada setiap etnis seharusnya diakui eksistensinya dan sekaligus dapat dijadikan landasan dalam pembangunan pendidikan. Tilaar  mengemukakan bahwa pendidikan nasional di dalam era reformasi perlu dirumuskan suatu visi pendidikan yang baru yaitu membangun manusia dan masyarakat madani Indonesia yang mempunyai identitas berdasarkan kebudayaan nasional. Sedang kebudayaan nasional sendiri dibangun dari kebudayaan daerah yang tumbuh dan berkembang di setiap etnis. Dalam kaitannya dengan upaya pembaharuan pendidikan dan keragaman budaya, maka faktor sosial budaya tidak dapat diabaikan. Sistem pendidikan yang digunakan di negara maju, seyogyanya tidak diciplak secara menyeluruh tanpa memperhatikan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Sistem pendidikan suatu negara harus sesuai dengan falsafah dan budaya bangsa sendiri. Indonesia dengankeanekaragaman budayanya, perlu melakukan kajian tersendiri terhadap sistem pendidikan yang akandigunakan, termasuk sistem pendidikan yang akan digunakan di setiap daerah dan setiap etnis, sehinggasistem yang dipakai sesuai dengan kondisi budaya masyarakat setempat.

Oleh karena itu, perlu ada upaya bagaimana memperhatikan dan mengungkapkan keterlibatan faktor budaya dalam interaksi tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.Siri’ sebagai inti budaya Bugis-Makassar memiliki potensi untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebab siri’ merupakan pandangan hidup yang bertujuan untuk meningkatkan harkat,martabat dan harga diri, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Etnis Bugis dan etnis Makassar adalah dua diantara empat etnis besar yang berada di Sulawesi Selatan. Pada hakekatnya kebudayaan dan pandangan hidup orang Bugis padaumumnya sama dan serasi dengan kebudayaan dan pandangan hidup orang Makassar. Oleh karena itu membahas tentang budaya  Bugis sulit dilepaskan dengan pembahasan tentang budaya Makassar. Hal ini sejalan dengan pandangan Abdullah yang mengatakan bahwa dalam sistem keluarga atau dalam kekerabatan kehidupan manusia Bugis dan manusia Makassar, dapat dikatakan hampir tidak terdapat perbedaan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kedua kelompok suku bangsa ini (suku Bugis dan suku Makassar) pada hakekatnya merupakan suatu unit budaya. Sebab itu, apa yang berlaku dalam duniamanusia Bugis, berlaku pula pada manusia Makassar.

 

3.      RUMUSAN MASALAH

1.   Apa yang dimaksud Bugis Makssar?

2.   Bagaimana Adat Bugis Makassar

3.   Agama Apa Yang dianut Bugis Makassar

 

4. TUJUAN PENULISAN

1.  Mengetahui Kebudayaan Bugis Makassar

2.  Mengetahui Agama di Bugis Makassar

 

5.  MANFAAT PENULISAN

1.      Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang kota Makassar dan kebudayaannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    LETAK WILAYAH

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai dengan 29°C.

Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai “Waterfront City” yang didalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai Tallo, Sungai Jeneberang, dan Sungai Pampang) yang kesemuanya bermuara ke dalam kota. Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan 153 kelurahan. Di antara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

Batas-batas administrasi Kota Makassar adalah:

·         Batas Utara: Kabupaten Maros

·         Batas Timur: Kabupaten Maros

·         Batas Selatan: Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

·         Batas Barat: Selat Makassar

a.       Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.

b.      Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit seperti di Kelurahan Antang Kecamatan Panakukang.

Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah ke bagian Timur Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Mangggala, Panakkukang, dan Rappocini.

B.     CIRI BUDAYA LOKAL

a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Bugis

 

Masyarakat Bugis banyak tinggal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Mereka penganut Islam yang taat. Masyarakat Bugis juga masih percaya dengan satu dewa tunggal yang mempunyai nama-nama sebagai berikut.

  1. Patoto-e adalah dewa penentu nasib.
  2. Dewata Seuwa-e adalah dewa tunggal.
  3. Turie a’rana adalah kehendak tertinggi.

Masyarakat Bugis menganggap bahwa budaya (adat) itu keramat. Budaya (adat) tersebut didasarkan atas lima unsur pokok panngaderreng (aturan adat yang keramat dan sakral), yaitu sebagai berikut.

  1. Ade (‘ada dalam bahasa Makassar).
  2. Bicara.
  3. Rapang.
  4. Wari’.
  5. Sara’.

 

b.      Bahasa Suku Makassar

Bahasa Makassar atau Mangasara dapat dibagi atas beberapa dialek, antara lain dialek Lakiung, Turatea, Bantaeng, Konjo dan Selayar. Sama seperti bahasa Bugis, bahasa Makassarjuga pernah mengalami perkembangan dalam kesusasteraan tertulis yang dikenal sebagai aksara lontarak, yaitu sistem huruf yang bersumber dari tulisan sansekerta. Salah satu naskah yang terpenting adalah Sure Galigo atau La Galigo, yaitu sebuah kumpulan mitologi tentang asal usul masyarakat dan kebudayaan Bugis. Selain itu bahasa Makassar juga berkembang dalam berbagai bentuk puisi klasik, seperti kelong (pantun) dan sinriti (prosa liris yang dinyanyikan).

 

c.       Mata Pencaharian Suku Makassar

Pada dasarnya mata pencaharian orang Makassar adalah menanam padi di sawah yang telah mengembangkan sistem irigasi tradisional. Selain itu, pertanian sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman keras juga cukup berkembang. Akan tetapi di mata masyarakat lain orang Makassar lebih terkenal sebagai nelayan penangkap ikan, pedagang dan pelaut yang gigih. Mereka telah mengembangkan tradisi dan pengetahuan kelautan yang mengagumkan. Jenis perahu Makassar yang disebut pinisi terkenal sebagai perahu yang kuat dan ramping serta mampu mengarungi lautan luas selama berbulan-bulan. Karena ciri kebudayaan seperti itu, maka orang Makassar sering diidentikkan dengan orang Bugis, tidak heran kalau kedua nama itu sering ditulis oleh penulis lama dalam kata majemuk Bugis-Makassar.

 

d.      kesenian makassar

kesenian makassar

alat-alat music tradisional 
#Kecapi


Image result for KECAPI MAKASSAR

Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

# Sinrili
Image result for SINRILIK MAKASSAR

alat musik yang mernyerupai biaola cuman kalau biola di mainkan dengan membaringkan di pundak sedang singrili di mainkan dalam keedaan pemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.
#Gendang
Image result for GENDANG  MAKASSAR

Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana.


#Suling
Image result for SULING MAKASSAR
Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
• Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan bersama penyanyi

Tarian tradisional
tari pelangi

Image result for TARI PELANGI MAKASSAR

Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.

Tari Paduppa Bosara;

Image result for TARI PADUPPA BOSARA  MAKASSAR

tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan.

 

 

 

 

 

Tari Pattennung;

Image result for TARI PATTENNUNG MAKASSAR

tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis.

Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari;

Image result for TARI PAJOGE DAN ANAK MASARI  MAKASSAR

tarian ini dilakukan oleh calabari (waria), namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah.Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa’, tari Pa’galung, dan tari Pabbatte.

 

 Organisasi Sosial

1. Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) Makassar

Komunitas yang berdiri semenjak 3 November 2012 ini ialah komunitas sosial yang tidak sedikit bergerak di bidang pendidikan.

Berbagai pekerjaan telah dilaksanakan, yakni Project Berbagi (PB) yang merupakan pekerjaan berbagi keceriaan guna anak-anak di panti asuhan atau di tempat-tempat yang membutuhkan. Biasanya PB ini dilakukan sekali dalam 3 bulan. Ada pun kelas pilihan yang dilakukan setiap hari minggu yang dikemas dengan nama ruang belajar CARAKDE.

 

2. Ikatan Pemuda Peduli Sosial (IKASA) Makassar

Ikatan Pemuda Peduli Sosial (IKASA) ialah sebuah organisasi pemuda di Makassar yang bergerak di bidang budaya, lingkungan dan sosial.

 

3. Aksi Indonesia Muda

Aksi Indonesia Muda (AIM) adalah NGO yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat marginal dan edukasi informal guna sekolah dasar.

Komunitas yang beralamat di Jalan Dangko, Tamalate Makassar ini pun sedang mengembangkan kepedulian tidak sedikit orang melewati #speakupforbullying. –sbobet terpercaya

 

4. Aliansi Remaja Independen (ARI) Sulawesi Selatan

ARI Sulawesi Selatan adalahsebuah komunitas berbasis pemuda yang konsentrasi pada sekian banyak isu kesehatan dan pendidikan. Komunitas ini pun telah tidak sedikit berkolaborasi dengan komunitas-komunitas sosial lainnya di Makassar.

 

5. Komunitas Pecinta Anak Jalanan

Komunitas Pecinta Anak Jalanan atau yang biasa dinamakan KPAJ, berdiri pada tanggal 15 Februari 2010 melewati media sosial (facebook), ialah komunitas yang terbentuk dari keresahan menyaksikan anak-anak jalanan, yang dalam umur sekolah mereka turun ke jalan untuk menggali sesuap nasi. Padahal sering dari mereka memiliki potensi besar dan mereka pun mempunyai hak untuk mendapat pendidikan dan pengajaran laksana halnya anak-anak yang lain.

 

Potensi  Wisata

1. Fort Rotterdam

fort rotterdam wisata makassar

Sebagai ikon wisata sejarah di Makassar, Fort Rotterdam cocok untuk refreshing dan menambah wawasan. Sumber foto

Fort Rotterdam merupakan ikon wisata sejarah Makassar, sisa peninggalan pendudukan kolonial Belanda.

Di sini Kamu akan menemukan banyak benda peninggalan zaman dulu, seperti berbagai alat pertanian, penggilingan padi, pakaian adat daerah, peninggalan dalam bentuk gulungan, dan masih banyak yang lain. Semuanya bisa dilihat di sini.

Berlama-lama di komplek benteng hingga menjelang sore menjadi ide bagus. Saat kaki melangkah keluar, senja dengan semburat cahaya kemerahan akan menyambut.

Tempat ini beroperasi tiap hari, pukul 08.00 – 18.00 WIT. Masuk tempat ini nggak dipungut biaya, kecuali Kamu ingin masuk museum.

Lokasi: Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Ujung Pandang, Kota Makassar.

2. Gowa Discovery Park

gowa discovery park wisata makassar

Memiliki wahana yang komplit, Gowa Discovery Park cocok sebagai alternatif wisata keluarga di Makassar. Sumber foto

Gowa Discovery Park merupakan tempat wisata yang nggak boleh dilewatkan saat Kamu berkunjung ke Makassar.

Memiliki luas 7,2 hektar, wahana ini terbilang komplit. Gowa Discovery Park memiliki waterboom, taman burung, hingga arena outbond. 

Tarif masuk di Gowa Discovery Park berbeda, sesuai wahana yang diakses. Jika Kamu masuk ke wahana waterboom dengan tiket Rp65.000,-, Kamu juga akan mendapat gratis akses menikmati taman satwa.  Untuk wahana outbound, pengunjung dikenakan biaya Rp40.000,- per orang. Kalau ingin menikmati semua wahana, belilah tiket terusan seharga Rp 100 ribu per orang. Bagi yang membawa anak di atas umur satu tahun, akan dikenakan tiket sama seperti tiket pengunjung dewasa.

Gowa Discovery Park beroperasi pukul 08.00 – 17.00 WIT.

Lokasi: Tempat wisata ini berdekatan dengan Benteng Somba Opu di Jalan Tumanurung, Benteng Somba Opu, Barombong, Kota Makassar.

3. Pulau Kodingareng Keke

pulau kodingareng keke wisata makassar

Ingin menyegarkan pikiran? Main aja ke Pulau Kodingareng Keke. Sumber foto

Berjarak 14 km dari Pantai Losari Makassar, Pulau Kodingareng Keke layak disebut ‘hidden paradise’-nya Makassar.

Wisata alam ini cocok untuk melepas penat. Pasir pantai di Pulau Kodingareng Keke berwarna putih halus. Air lautnya pun masih jernih, berwarna biru tosca. 

Pulau Kodingareng Keke merupakan pulau yang nggak berpenghuni. Di sini terdapat beberapa gazebo yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk bersantai.Namun, di sini tidak terdapat penjual makan/minum, jadi mending Kamu siapkan sebelum berkunjung.

Lokasi:  Dari pusat kota Makassar, Kamu bisa langsung menuju Dermaga Kayu Bangkoa atau dermaga yang ada di depan Benteng Fort Rotterdam. Kamu bisa menyewa sebuah perahu motor di salah satu dermaga. Tarif sewa perahu berkapasitas 10 orang adalah sekitar Rp500.000,- atau tergantung kesepakatanmu dengan pemilik perahu. 

4. Pantai Akkarena

pantai akkarena wisata makassar

Cantiknya sunset di Akkarena. Sumber foto

Pantai Akkarena ini terkenal sebagai pantai di Makassar dengan spot sunset terindah. Selain itu, Pantai Akkarena dilengkapi area khusus untuk memancing. Cocok dijadikan pilihan tempat rekreasi bersama keluarga, juga bisa dijadikan lokasi pre-wedding atau sekadar bersantai di pinggir pantai.

Daya tarik utama tempat wisata Pantai Akkarena adalah dermaga sepanjang 150 meter. Dari dermaga inilah kita dapat menyaksikan indahnya matahari terbenam.

Lokasi: Komplek Tanjung Bunga Kav. 3-5, Jl. Metro Tanjung Bunga, Tanjung Merdeka, Tamalate, Tj. Merdeka, Tamalate, Kota Makassar.

5. Jalan Somba Opu

jalan somba opu wisata makassar

Liburan ke Makassar wajib mampir tempat ini untuk berburu buah tangan. Sumber foto

Tempat ini dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas Makassar.  ‘Malioboro’-nya Makassar. Begitu kesan tentang tempat ini.

Suasananya cukup bersahabat untuk dinikmati dengan berjalan kaki. Berbagai oleh-oleh khas Makassar- seperti kapal phinisi dalam botol atau minyak gosok cap tawon asli Makassar- lengkap tersedia. Paling menarik dan banyak diburu para traveler adalah aksesoris emas dan perak dengan kualitas tinggi, namun harga ramah di kantong.

Lokasi: Jalan Somba Opu berada di kelurahan Maloku, Kec. Ujung Pandang, bagian barat kota Makassar. 

6. Masjid Terapung Makassar

masjid-terapung wisata makassar

Masjid Terapung ini dekat dengan Pantai Losari. Sumber foto

Selain sebagai tempat beribadah, masjid yang memiliki nama asli Masjid Amirul Mukminin ini juga dikenal sebagai tempat wisata di Makassar. Masjid ini ikon wisata religi Makassar.

Yang membanggakan, masjid ini dikenal sebagai masjid terapung pertama di Asia Tenggara. 

Tempatnya bersih dan nyaman. Waktu berkunjung terbaik adalah menjelang ibadah sholat Maghrib karena Kamu akan dapat menikmati pemandangan sunset yang luar biasa.

Lokasi: Dekat Pantai Losari. Jalan Penghibur No.289, Losari, Ujung Pandang, Kota Makassar.

7. Warung Coto Gagak

coto gagak wisata makassar

Lezatnya Coto Makassar di Warung Coto Gagak ini sudah melegenda. Sumber foto

Kurang afdol liburan ke Makassar tanpa icip-icip kuliner khasnya: Coto Makassar. Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk mencoba kuliner ini adalah Warung Coto Gagak.

Lokasinya strategis, di area jalan utama. Warung yang cukup kecil untuk nama besar yang dimiliki. Harganya juga sangat terjangkau. 

Kuahnya tidak begitu kental namun aroma bumbunya begitu terasa dan harum. Untuk dagingnya, terasa begitu lembut dan mudah dikunyah karena direbus dengan waktu yang pas. 

Lokasi: Jalan Gagak no.27, Kota Makassar

8. Trans Studio Makassar

trans studio wisata makassar

Trans Studio Makassar adalah taman hiburan indoor terbesar ke-2 di Indonesia setelah Trans Studio Bandung. Sumber foto

Tempat wisata ini sudah dikenal khalayak luas. Langit-langitnya tinggi menjulang, luasnya mengundang decak kagum. Trans Studio ini disebut wahana permainan indoor terbesar ke-2 di Indonesia, setelah Trans Studio Bandung.

Magic thunder coaster yang memacu adrenalin serta menegangkannya wahana rumah hantu “Dunia Lain” yang tak pernah sepi dari teriakan histeris pengunjung wajib Kamu coba.

Tempat wisata ini beroperasi pukul 10.00-22.00 WIT. 

Lokasi: Jl. HM. Daeng Patompo, Metro, Tanjung Bunga, Kota Makassar

9. China Town 

china-town wisata makassar

Rasakan suasana akulturasi budaya di China Town Makassar. Sumber foto

China Town di Makassar sebenarnya nggak berbeda jauh dengan China Town di kota lain.

Ada banyak bangunan tua bergaya Tiongkok di sini seperti Gedung Akademi Perpajakan atau juga Klenteng Ibu Agung Bahari. 

 

Budaya  Tradisional Ekonomi Kreatif

Kalender Event Sulawesi Selatan 2019 yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan merilis di bulan Maret 2019 akan ada tiga event yang digelar di dua daerah.

Kota Makassar akan menggelar Pasar Seni Wisata dan Festival Bahari. Sedangkan di Kabupaten Maros akan menggelar Festival Budaya Kattoboko.

* 2 Maret Pasar Seni Wisata

Nerupakan event yang digelar Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Diantaranya tarian tradisional, pameran seni, penampilan band.

Rencananya kegiatan ini akan digelar Sabtu (2/3/2019) mendatang di Makassar.

Sejumlah orang menari di atas perahu pada acara Festival Bahari (Perahu Tradisional) yang berlangsung di Pantai Losari, Makassar, Minggu (15/10).

Sejumlah orang menari di atas perahu pada acara Festival Bahari (Perahu Tradisional) yang berlangsung di Pantai Losari, Makassar, Minggu (15/10). (SANOVRA JR/TRIBUN TIMUR)

*  17 Maret Festival Bahari.

Festival ini dimeriahkan dengan sejumlah orang menari di atas perahu (Perahu Tradisional).

Rencananya akan digelar pada, Minggu (17/3/2019).

* Festival Budaya Kattoboko Kabupaten Maros

Acara ini diadakan saat musim panen di Maros telah tiba. Kegiatan ini biasanya rutin diadakan setiap tahun untuk mensyukuri tibanya musim panen.

Acara ini juga dilaksanakan untuk menjaga nilai-nilai serta tradirisi gotong-royong masyarakat di Kabupaten Maros.

 

C.    PENGARUH KONDISI GEOGRAFIS TERHADAP RAGAM BUDAYA MAKASSAR

Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut ”Ujung pandang”. Sampai dengan Juni 2006, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 7.520.204 jiwa, dengan pembagian 3.602.000 laki-laki dan 3.918.204 orang perempuan dan memiliki relief berupa jazirah-jazirah yang panjang serta pipih yang ditandai fakta bahwa tidak ada titik daratan yang jauhnya melebihi 90 km dari batas pantai. Kondisi yang demikian menjadikan pulau Sulawesi memiliki garis pantai yang panjang dan sebagian daratannya bergunung-gunung.

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12′ – 8° Lintang Selatan dan 116°48′ – 122°36′ Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.

Kombinasi ini meghamparkan alam yang mempesona dipandang baik dari daerah pesisir maupun daerah ketinggian. Sekitar 30.000 tahun silam, pulau Sulawesi telah dihuni oleh manusia. Peninggalan peradaban di masa tersebut ditemukan di gua-gua bukit kapur daerah Maros kurang lebih 30 km dari Makassar, ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Peninggalan prasejarah lainnya yang berupa alat batu peeble dan flake serta fosil babi dan gajah yang telah punah, dikumpulkan dari teras sungai di Lembah Wallanae, diantara Soppeng dan Sengkang, Sulawesi Selatan.

Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah di abad ke – 15 sampai dengan abad ke – 19, Kerajaan Bone dan Makassar yang perkasa berperan sebagai pintu gerbang ke pusat penghasil rempah, Kepulauan Maluku. Sejarah itu telah memantapkan opini bahwa Sulawesi Selatan memiliki peran yang sangat strategis bagi perkembangan Kawasan Timur Indonesia.

Penduduk Sulawesi Selatan terdiri atas empat suku utama yaitu Toraja, Bugis, Makassar, dan Mandar. Suku Toraja terkenal memiliki keunikan tradisi yang tampak pada upacara kematian, rumah tradisional yang beratap melengkung dan ukiran cantik dengan warna natural. Sedangkan suku Bugis, Makassar dan Mandar terkenal sebagai pelaut yang patriotik. Dengan perahu layar tradisionalnya, Pinisi, mereka menjelajah sampai ke utara Australia, beberapa pulau di Samudra Pasifik, bahkan sampai ke pantai Afrika.

Hasil penelitian sejarahwan Australia Utara bernama Peter G. Spillet M, mengungkapkan salah satu fakta yang tidak terbantahkan bahwa orang Sulawesi Selatanlah yang pertama mendarat di Australia dan bukannya Abel Tasman (Belanda) atau James Cook (Inggris) tahun 1642. Upaya pelurusan fakta sejarah tersebut dilakukan Peter yang kemudian dijuluki Daeng Makulle dengan sangat hati-hati melalui jejak, buku-buku sejarah berupa hubungan orang Makassar dengan orang Aborigin (Merege). Orang Makassar tiba di sana dengan menggunakan transportasi perahu.

D.    BENTUK KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA MAKASSAR

Komunitas adat Karampuang dalam mengelola hutan mempunyai cara tersendiri danmenjadi bagian dari sistem budaya mereka. Hutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan alam dirinya sehingga untuk menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya terdapat aturan-aturan atau norma-norma tersendiri yang harus dipatuhi oleh semua warga masyarakat. Komunitas Karampuang masih sangat terikat dan patuh terhadap aturan-aturan adatnya, yang penuh dengan kepercayaan, pengetahuan dan pandangan kosmologi, berkaitan dengan pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan. Agar tetap terjaga. Dewan Adat karampuang sebagai simbol penguasa tradisional, sepakat untuk mengelola hutan adat yang ada dengan menggunakan pengetahuan yang bersumber dari kearifan lokal yang mereka miliki. Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat adat ini masih menyimpan mitos dan pesan leluhur yang berisi larangan, ajakan, sanksi dalam mengelola hutan mereka (Muh Basir Said Dan Ummanah dalam Suhartini, 2007).

Pesan-pesan tersebut biasanya dibacakan oleh seorang galla (pelaksana harian pemeritahanadat tradisional) sebagai suatu bentuk fatwa adat pada saat puncak acara adat paska turun sawah (mabbissa lompu), di hadapan dewan adat dan warga, sebagai sutu bentuk ketetapan bersama dan semua warga komunitas adat karampuang harus mematuhinya.

Contoh kearifan tradisional dalam bentuk larangan (Muh Basir Said Dan Ummanah dalam Suhartini, 2007) adalah : * Aja’ muwababa huna nareko depa na’oto adake, aja’ to muwababa huna nareko matarata’ni manuke artinya “jangan memukul tandang buah enau pada saat dewan adatbelum bangun, jangan pul;a memukul tandang buah enau pada saat ayam sudah masukkandangnya” = “jangan menyadap enau di pagi hari dan jangan pula menyadap enau di petang hari”. Hal tersebut merupakan himbauan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya hewan dan burung, karena menyadap pohon enau pada pagi hari dikhawatirkan akan mengganggu ketentraman beberapa jenis satwa yang bersarang di pohon enau tersebut, demikian pula pada sore hari akan menggangu satwa yang akan kembali ke sarangnya.

Contoh Kearifan Tradisional dalam Bentuk Sanksi :Narekko engka pugauki ripasalai artinya Jika ada yang melakukannya akan dikutuk = jika melanggar akan dikenakan sanksi adat. Maksud dari ungkapan tersebut adalah jika ada warga komunitas adat Karampuang yang melakukan pelanggaran atau tidak mengindahkan pranata-pranata adat atau tidak mengindahkan ajakan dan larangan yang difatwakan oleh dewan adat, maka ia akan diberi sanksi. Adapun besar kecilnya sanksi tergantung dari pelanggarannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SISTEM PEMERINTAHAN BUGIS MAKASSAR PERIODE BUTTA GOWA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVF3wBhdaU6rbcu971ZacSvaHeBOHfqafHwKL-7I0x7R58_if8Okn6UEHbbi-wGxHA0_-RJggdsMF4FA098jQwOde8z0xPY4Lai9QhK1PxUDInCfIy4gBs63wWuX1w5xDmELx1Fm9oZX6F/s640/siri1.jpg

Periode ini ditandai dengan adanya Sembilan buah kelompok kaum (anang) yang kuat dengan bori’ (wilayah teritorial) masing-masing dipimpin oleh seorang ketua kaum disebut Karaeng (arrongguru/gallarang), tiap bori’ mempunyai panji atau bendera yang di sebut bate. Sebgai lambang kebesaran dan kemerdekaan. Untuk memelihara perdamaian diantara kesembilan bate itu, mereka bersama-sama memilih seorang ketua yang disebut paccalla (yang mencela) dari kalangan mereka sendiri yang hanya berperan sebagai wasit jika timbul sengketa diantara merekadan bukan merupakan ketua tertinngi sebagai kaum, melainkan hanya berperan sebagai penasehat dalam memeilihara perdamaian. 

 

Akan tetapi lambat laun sesuai dengan kebutuhan, diperlukan adanya pimpinan yang lebih daripada hanya sebagai wasit sengketa, yaitu yang dapat dan lansung menyatukan semua kaum dalam persekutuan yang lebih besar. Maka bersepakatlah mereka mencari tokoh yang sama sekali bebas dari hubungan kelompok-kelompok kaum yang ada . Tokoh itulah nanti yang aan diserahi tugas mempersatukan kaum kedalam persekutuan yang disebut Butta Gowa (Negara Gowa). Ketua kaum yang diserahi tugas mencari tokoh itu adalah Gallarang Manngasa dan Gallarrang Tombolo.

 

Akhirnya menurut Lontara’ , kedua Gallarrang itu menemukan tokoh yang mereka perlukan yakni seorang To-Manurung di atas bukit Tamalate, ia seorang wanita, dan mereka sepakat menjadikannya Raja melalui perjanjian bersama. Tapi walaupun hal ini telah ditetapkan dan ditaati bersama, kekuasaan dan pimpinan atas kaum tetap berada di tanga sembilan ketua kaum yang dalam pertumbuhan raja Gowa, juga menjadi anggota Dewan Kerajaan yang disebut Bate Salapang ri Gowa. Keturunan To-Manurung disebut anak Karaeng ri Gowa, yang tidak boleh menjadi penguasa lansung atas kaum ke sembilan tersebut.

 

To-Manurung ini banyak yang menikah dengan Karaeng Bayo, yang datang bersama-sama datang ke Gowa dengan Lakipadada (tokoh dalam legenda orang Toraja), menurungkan Raja-Raja Gowa.

 

Butta-Gowa sebagai suatu kerajaan diperintah oleh seorang Raja keturunan To-Manurung, disebut Sombaya ri Gowa . dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari , raja didampingi oleh para pembesar keram jaan n(menteri kerajaa) terdiri atas :

1.      Tu-Mabbicara Butta, sebagai Mangkubumi atau Perdana Menteri, bertugas memimpin penyelengaraan kekuasaan, membagi kekuasaan untuk diselenggarakan atau dijalankan oleh pembesar-pembesar lainnya dalam Kerajaan Gowa dari keturunan To-Manurung (warga ana Karaeng ri Gowa).

2.      Tu-Mailalang Toa, yang mengatur hubungan kekuasaan antara Raja Gowa kepada Raja-raja bawahan dalam kerajaan, yaitu menyampaikan titah raja kepada Rakyat, melalui raja-raja bawahan dalam kerajaan (Warga ana’ Karaeng ri Gowa).

3.      Tu-Mailalang Lolo sebagai menteri kerajaan yang menyalurkan kehendak rakyat guna membela kepentingan mereka dalam musyawarah kerajaan secara garis besar mengatur keejahteraan rakyat.

4.      Tu-Makkajangnangang. Yaitu menteri kerajaan yang memegang urusan keamanan dalam Negeri, dengan menjadi penuntut umum kerajaan dan mengatur tata tertib dalam lingkungan pejabat-pejabat istana Raja Gowa (Warga ana’ Karaeng ri Gowa).

5.      Pati-Matarang yaitu Menteri Kerajaan yang smengatur urusan pertahanan dan peperangan serta menyusu lasykar-lasykar untuk dikerahkan ke medang perang

 

ADAT  ISTIADAT PERNIKAHAN BUGIS MAKASSAR

1. Ma’manu-manu/ A’ jagang-jagang
Sebelum melakukan proses lamaran atau melamar. Pihak keluarga dari calon mempelai pria melakukan penyelidikan mengenai calon mempelai perempuan. Seperti latar belakang, dan pendidikannya. Ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat si calon menantu wanita.

2. A’suro/Massuro
Setelah melaukan pengenalan lebih dalam, barulah keluarga dari pihak laki-laki melakukan acara lamaran secara resmi.

3. Appa’nasa/Patenre
Setelah melakukan proses lamaran, maka dilakukan appa’nasa/patenre ada yaitu menentukan hari pernikahan, besarnya mas kawin dan uang belanja.

4. Appanai Leko Lompo (Erang-erang)
Setelah pinangan diterima secara resmi, maka dilakukan pertunangan yang disebut A’bayuang, dengan mengantarkan passio/passiko atau pattere (dalam bahasa bugis). Prosesi mengantarkan pasio diiringi dengan mengantar daun sirih pinang. Namun karena pertimbangan waktu, sekarang acara ini dilakukan bersamaan dengan acara Patenre Ada atau Appa’nasa.

5. A’barumbung (Mappesau)
Ini adalah kegiatan mandi uap yang dilakukan oleh calon mempelai wanita. Mandi uap ini bertujuan untuk menghilangkan aroma tidak sedap pada tubuh, memberikan kesegaran, mengeluarkan aura buruk dan mendatangkan aura baik. Biasanya mandi uap rilakukan selama tiga hari.

6. Appasili Bunting (Cemme Mapepaccing)
Prosesi appasili bunting ini hampir mirip dengan prosesi siraman dalam tradisi pernikahan Jawa. Acara ini dimaksudkan sebagai pembersihan diri lahir dan batin.

7. A’bu’bu
Prosesi acara a’bu’bu (maceko) yaitu proses membersihkan rambut atau bulu-bulu halus yang terdapat di ubun-ubun atau alis, yang bertujuan memudahkan dalam merias pengantin wanita, agar hiasan hitam (da’dasa) pada dahi yang dikenakan calon mempelai wanita dapat melekat dengan baik.

8. Appakanre Bunting
Dalam upacara ini, calon mempelai disuapi dengan makanan berupa kue-kue khas tradisional Makassar, seperti Bayao Nibalu, Cucuru’ Bayao, Sirikaya, Onde-onde, Bolu peca, dan lain-lain yang telah disiapkan dalam suatu wadah besar yang disebut Bosara Lompo.

9. Akkorontigi (Mappacci) atau Malam Pacar
Acara Akkorontigi merupakan kegiatan menghiasi rumah calon mempelai, kemudian melakukan appacci atau mappacci, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga calon pengantin wanita. Ini merupakan suatu rangkaian acara yang sakral dan dihadiri oleh seluruh sanak keluarga (famili) dan undangan.

10. Assimorong/Menre’kawing
Ini merupakan puncak dari rangkaian upacara pernikahan adat Bugis-Makassar, di mana kedua calon mempelai melakukan akad nikah.

11. Appabajikang Bunting
Setelah akad nikah selesai, mempelai pria diantar ke kamar mempelai wanita. Dalam tradisi bugis-makassar, pintu menuju kamar mempelai wanita biasanya terkunci rapat. Kemudian terjadi dialog singkat antara pengantar mempelai pria dengan penjaga pintu kamar mempelai wanita.

Setelah mempelai pria diizinkan masuk, kemudian diadakan acara Mappasikarawa (saling menyentuh). Setelah itu, kedua mempelai bersanding di atas tempat tidur untuk mengikuti beberapa acara seperti pemasangan sarung sebanyak tujuh lembar yang dipandu oleh indo botting (pemandu adat). Hal ini mengandung makna mempelai pria sudah diterima oleh keluarga mempelai wanita.

12. Alleka Bunting (Maolla)
Acara sama seperti acara ngunduh mantu di Jawa. Sehari sesudah pesta pernikahan, mempelai wanita ditemani beberapa orang anggota keluarga diantar ke rumah orang tua mempelai pria. rombongan ini membawa beberapa hadiah sebagai balasan untuk mempelai pria. mempelai wanita membawa sarung untuk orang tua mempelai pria dan saudara-saudaranya. Acara ini disebut Makkasiwiang.

 

 

RITUAL SURU MACA, DOA JELANG RAMADAN ALA SUKU BUGIS-MAKASSAR

Ritual Suru Maca di Sulsel Jelang Bulan Ramadan

Suru Maca, berarti membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang biasa dilakukan jelang Bulan Ramadan. (Liputan6.com/Eka Hakim).

Liputan6.com, Makassar - Sulawesi Selatan merupakan satu di antara banyak daerah di Indonesia yang punya ritual menjelang Bulan Ramadan. Di Sulsel, utamanya suku Bugis-Makassar ada ritual 'Suru Maca' yang sudah tradisi dilaksanakan sebelum memasuki bulan puasa.

Suru Maca yang berarti membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang telah lebih awal menghadap Ilahi merupakan ritual turun temurun. Ritual menjelang 
Bulan Ramadan ini sudah dilakukan oleh nenek moyang suku Bugis-Makassar yang sampai saat ini masih terus terjaga.

Nenek bercucu delapan orang itu mengatakan, dalam ritual Suru Maca tersebut disediakan beragam macam masakan khas Bugis-Makassar yang diletakkan di atas terpal dan ada juga yang diletakkan di atas tempat tidur.

"Kemudian seorang guru atau tokoh agama setempat memimpin doa dengan membacakan beberapa ayat-ayat suci Alquran dengan tujuan selain mendoakan leluhur yang telah tiada juga untuk sarana bersih-bersih jiwa dan rohani sebelum memasuki bulan suci Ramadan," ujar Baji.

Setelah pembacaan doa selesai, para keluarga yang menggelar ritual tersebut kemudian menyantap masakan yang telah didoakan tadi dengan seluruh anggota keluarganya. Selain keluarga, para tetangga sekitar juga kerap diajak makan dan kumpul bersama.

"Tetangga sekitar juga tak luput dipanggil atau dibawakan makanan yang telah dibacakan doa tadi agar bersama-sama mendapatkan berkah dari Allah SWT," kata Baji.

Makanan yang biasanya disediakan dalam ritual Suru Maca itu diantaranya opor ayam, ayam goreng tumis, serta nasi ketan dua warna, yakni ketan putih maupun hitam serta gula merah yang telah dicairkan atau akrab disebut songkolo palopo.

"Onde-onde tradisional atau biasa masyarakat Bugis-Makassar sebut umba-umba tak lupa hadir serta pisang raja sesisir," ucap Baji.

Usai menggelar ritual Suru Maca, masyarakat Bugis-Makassar juga memiliki tradisi berziarah kubur ke leluhur dan makam-makam para penyiar Islam.

"Selain makam penyiar islam yang diziarahi juga makam para keluarga atau orangtua yang telah tiada. Jadi ini budaya yang sampai saat ini masih dilakukan dan tetap dilestarikan," ujar Baji.

Berziarah ke makam keluarga dan para wali Allah sebelum 
Bulan Ramadan tak lain bertujuan agar mereka yang masih hidup dapat memaknai arti kematian.

 

CERITA RAKYAT BUGIS

Putri Raja Bima dan Panglima Bone

Raja Bima , Sultan Malikuk Said mempunyai seorang putri yang bernama Fatimah , seorang putri yang terkenal sakti oleh rakyatnya bahkan hingga daerah lainnya dan diberi gelar oleh orang Makassar dengan sebutan Karaeng Basse’ Bumbung kebo’. Ketika itu, Sultan Malikul Said bertanya kepada Fatimah, wahai anakku Fatimah , tidak terlintas kah di benakmu untuk memiliki seorang pendamping.

Fatimah pun menjawab, ada apa gerangan sehingga Ayah berkata demikian? Sultan Malikul Said pun menjawab, Karena dari sekian banyak pria yang datang melamar mu tidak seorang pun, yang kamu terima. Fatimah pun menjawab, Aku tidak akan menikah, selama Aku belum mendapatkan seorang Pria, yang mempunyai ilmu setara atau melebihi ilmu yang Aku punya walaupun dia, menyerupai hewan.

Mendengar perkataan putrinya, Sultan Malikul Said pun, bertanya kepada Fatimah, wahai Anak ku jika pria itu ada darimana asalnya. Fatimah pun, menjawab, kelak dia akan datang dari arah Ko’banga ( kerajaan Gowa) dengan menggunakan perahu. Sultan Malikul Said pun menjawab, Jika itu yang kamu inginkan Aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Hari-hari pun berlalu namun pria itu belum datang juga, akhirnya Sultan Malikul Said datang kepada anaknya, wahai anak ku sampai kapan kah kamu akan menunggunya? Fatimah pun menjawab, samapai dia datang, tidak peduli berapa lama Aku akan menunggu. Secara diam-diam Sultan Malikul Said, menyebarkan kabar mengenai putrinya yang menginginkan seorang pria yang mempunyai ilmu yang setara dengannya atau bahkan yang melebihi ilmunya.

Pada akhirnya kabar mgenai pria yang diinginkan Fatimah samapi ke Ko’banga, dan akhirnya di dedengar oleh panglima kerajaan Bone, yang bernama, Abdullah yang terkenal akan ke saktiannya. Akhirnya Abdullah pun, pergi menuju Kerajaan Bima, dan sebelum dia pergi, dia berpesan kepada semuah orang yang ada di Mare’ , Aku tidak akan kembali sebelum Aku membawanya pulang, Abdullah pun pergi menuju Bima.

Dan akhirnya Abudllah pun tiba di Sumba, tanpa di beri tahu, Fatimah sudah menyadari akan kehadiran orang yang dicarinya itu, tanpa sepatah kata kepada Sultan, Fatimah lansung menuju Sumba tempat dimana, Abdullah datang. Akhirnya Fatimah pun tiba di Sumba, dan menuju kapal yang di tumpangi Abdullah, saat Fatima tiba disana Abdullah pun berkata jika Aku orang yang kamu nanti naiklah keatas perahu ku dan Aku akan membawa mu pergi. Fatimah pun naik keatas perahu Abdullah, dan akhirnya mereka pun berlayar menuju Bone.

Saat setelah kepergian Fatimah, Sultan mengutus Adik Fatimah yang bernama, I Ratu pergi menyusul Fatimah ke Bone untuk menyampaikan jikalau Sultan Malikul Said, merestui hubungan mereka. Dan saat itu, Fatimah dan I Ratu tinggal dan menetap di Bone bersama Abdullah, tepatnya di Mare’ karalla dan pindah ke Leang-leang , Maros dan disana Abdullah diangkat sebagai pemimpin atau raja gallarrang Leang-leang.

 

MAKANAN KHAS MAKASSAR DAN TEMPAT UNTUK MENCOBANYA

Makassar selalu memiliki daya tarik tersendiri. Bukan hanya karena warga dan destinasi wisatanya yang luar biasa, tapi juga produk olahan kuliner yang disajikan. Alhasil, tidak sedikit yang kemudian menjadi makanan khas Makassar dan akhirnya begitu ikonik. Kalau tidak percaya, sembari berwisata, silakan tanya sejumlah warga lokal mengenai makanan khas Makassar.

1.          Konro

download.jpg

Konro sebuah makanan yang berbahan dasar dari iga sapi atau daging sapi. Daging sapi direbus dengan dimasukkan bahan rempah-rempah lainnya seperti asam jawa, kayu manis dan bahan lainnya.

Kemudian tumisan untuk makanan konro ini dari beberapa campuran bumbu masak seperti merica, kacang merah, pala dan beberapa bahan lainnya yang nanti akan dituangkan pada rebusan daging sapi. Warna gelap pada makanan konro ini berasal dari buah kluwak, memang buah kluwak ini memiliki warna yang hitam. Makanan ini memang aslinya dimasak berkuah seperti kuah sup.

 

2. Pallu Mara

download (1).jpg

Pallu mara sejenis makanan berkuah yang menggunakan daging ikan atau kepala ikan kakap merah sebagai jenis bahan dasarnya. Setelah ikan di bersihkan dengan bersih dan daging ikan diolah serta dibumbui, daging ikan ditenggelamkan ke dalam kuah yang kental.

Kuah yang kental pada makanan ini dibuat dari bahan kemiri dengan campuran rempah-rempah yang membuat cita rasa dari kuah pallu mara ini menjadi enak, asam dan pedas.

 3. Nasi Kuning Riburane

download (2).jpg

Nasi kuning mungkin memang banyak dijumpai di daerah-daerah lain, tetapi nasi kuning riburane ini merupakan salah satu makanan khas bugis atau makanan khas Makassar. Nasi riburane ini sebenarnya sebuah warung nasi yang legendaris yang sudah ada sejak lama atau sejak puluhan tahun lalu.

Memang benar nasi kuning banyak ditemui didaerah lainnya, tetapi yang menjadi beda adalah pada tampilan dan cita rasa dari nasi kuning tersebut, setiap daerah pasti memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat nasi kuning.

 4. Songkolo Bagadang

download (3).jpg

Songkolo bagadang atau biasanya masyarakat bugis lebih menyebutnya dengan sebutan sokko adalah sebuah makanan yang dibuat dari beras ketan sebagai bahan dasarnya. Dalam membuat songkolo bagadang bisa digunakan dengan beras ketan putih atau beras ketan hitam.

Cara pengolahannya pilih beras ketan hitam atau putih yang berkualitas bagus, kemudian kukus hingga matang dan disajikan bersama parutan kelapa yang telah digoreng dan potongan telur itik serta dicampur dengan ikan asin. Makanan ini juga bisa dimakan dikala waktu malam pada saat perut sedang lapar karena makanan songkolo bagadang ini sangat sederhana dan mudah dicari ketika malam.

 5. Es Palu Butung

download (4).jpg

Diatas ada barangko sebagai hidangan makanan penutup, namun selain makanan ada juga minuman penutup yaitu es palu butung. Es palu butung merupakan minuman yang dingin karena didalamnya terdapat es yang membuat orang meminumnya menjadi segar.

Bahan dasar dari es palu butung ini adalah pisang hijau yang sudah direbus lalu dipotong kecil-kecil dan kemudian disajikan diatas seperti bubur berwarna putih yang dibuat dari bahan santan, lalu ditambahkan juga es dan susu kental.

 6. Barangko Sebagai Oleh Oleh Khas Bugis

download (5).jpg

Barangko adalah sejenis makanan berbentuk kue pisang yang memiliki testur lembut dan halus. Makanan barangko ini berasal dari daerah bugis Makassar dan biasanya makanan ini dihidangkan sebagai makanan penutup. Makanan ini berbahan dasar pisang dan digabungkan dengan bahan lainnya seperti gula, telur, garam dan susu bubuk yang kemudian dibungkus menggunakan daun pisang.

7. Kue Putu Cangkiri

hqdefault.jpg

Kue putu cangkiri menjadi salah satu kue yang paling banyak penggemar pada zaman dahulu. Kue putu cangkiri ini bisa dijadikan oleh oleh khas Makassar dari seseorang yang telah datang atau berkunjung ke kota Makassar.

Tetapi semakin berkembangnya jaman dan semakin banyak penjual makanan cepat saji, kini kue putu cangkiri semakin berkurang saja peminatnya. Hal ini disebabkan banyaknya penjual lain menjual makanan yang dapat menarik perhatian dan nama-nama yang unik untuk menarik pembeli untuk membeli makanan yang mereka jual. Kue putu cangkiri ini memiliki bentuk yang mirip sepertiga dari ukuran sebuah cangkir sehingga kue ini diberi nama putu cangkiri.

Putu cangkiri merupakan jajanan pasar yang banyak dijual oleh pedagang keliling atau pedagang kaki lima, kue ini juga dapat dibilang sebagai jajanan tradisional yang memiliki aroma yang enak. Kue putu cangkiri memiliki bahan dasar dari tepung beras yang dicampurkan dengan gula merah dan tepung beras ketan. Kue yang satu ini dapat dibawa pulang sebagai oleh oleh karena kue ini juga memiliki banyak variasi warna yaitu hitam, putih, coklat dan warna hijau.

 8. Burosa

download (6).jpg

Burosa hampir mirip dengan lontong. Burosa merupakan jenis makanan dari khas bugis atau orang Makassar lebih menyebutnya dengan julukan lapat. Burosa memang memiliki bentuk hampir mirip dengan lontong tetapi ukurannya lebih kecil dari lontong.

Dalam pembuatan burosa tidak sama dengan lontong karena burosa harus diolah secara khusus tidak sama seperti lontong yang pengolahannya dengan cara dikukus. Bahan dasar membuat burosa adalah beras yang dimasak dan kemudian dicampurkan dengan santan yang nanti akan berubah menjadi nasi lembek.

Setelah masak, nasi lembek tadi dibungkus dengan daun pisang dan direbus hingga matang. Biasanya burosa juga disantap dengan makanan lainnya seperti telur rebus, sop konro, pallubasa, soto Makassar atau sambal kacang.

 9. Kue Baje

kue-baje.jpg

Banyak jenis kue dari bugis atau khas Makassar yang terkenal dengan memiliki cita rasa yang enak dan manis. Dari beberapa jenis kue yang diatas memiliki rasa yang manis, kini kue baje menjadi salah satu juga yang telah dikenal banyak orang.

Kue satu ini diolah dari beberapa campuran santan, gula merah dan tepung beras ketan sebagai bahan utama dari pembuatan kue baje ini. adonan dari kue baja ini dikukus hingga matang dan kemudian dicetak dengan berukuran kecil berbentuk persegi panjang, lalu dibungkus dengan daun pisang yang telah kering.

Kini kue baja telah banyak di variasikan oleh masyarakat Makassar, salah satunya dibuat menggunakan beras ketan yang harus yang sudah digiling. Kue baje ini bisa dijadikan oleh oleh makanan khas bugis untuk teman-teman, sanak saudara atau orang-orang tercinta di rumah.

 10. Kue Dange

download (7).jpg

Kue ini mungkin terlihat hampir mirip dengan kue pukis, tetapi rasa dan bahan pasti jauh berbeda dengan kue pukis. Kue dange ini mempunyai tekstur yang enak dan rasanya yang manis dan gurih karena kue dange ini memakai bahan campuran kelapa parut dan gula merah.

Bahan utama membuat kue dange ini adalah tepung ketan hitam, kelapa parut, gula merah dan sedikit garam. Bahan tersebut diolah dan dikukus sehingga kue tersebut menjadi tahan lama. lalu adonan tadi yang telah siap dikukus, kemudian dimasukkan kedalam sebuah cetakan yang cetakan tersebut tebuat dari tanah liat dan siap untuk dibakar.

OLEH-OLEH KHAS MAKASSAR

Kain tenun dan sarung khas bugis

Oleh-oleh Khas Makassar - Kain tenun dan sarung khas bugis

Oleh-oleh Khas Makassar – Kain tenun dan sarung khas bugis

Oleh-oleh khas Makassar ke dua ini sangatlah terkenal khususnya di kalangan orang-orang yang selalu berburu kain khas kota wisata. Kain tenun dan sarung khas Bugis memiliki corak yang unik dan menarik. Bahan kain pun berbeda-beda mulai dari katun hingga sutera. Harga yang ditawarkan sangat variatif, mulai dari 20 ribuan hingga ratusan ribu rupiah setiap lembarnya.

Bannang-bannang

Oleh-oleh Khas Makassar - Bannang-bannang

Oleh-oleh Khas Makassar – Bannang-bannang

Nama makanan yang satu ini tentu asing di telinga kalian yang belum pernah datang atau mencicipi oleh-oleh khas Makassar ini. Nama Bannang-banang bisa diartikan sebagai benang-benang, dimana bentuk jajanannya menyerupai benang kusut yang dilipat-lipat. Rasanya yang manis memberi lambang ikatan yang erat dan sering dipakai untuk upacara pernikahan di Kota Makassar.

Baruasa

Oleh-oleh Khas Makassar - Baruasa

Oleh-oleh Khas Makassar – Baruasa

Jika Kamu cari oleh-oleh khas Makassar murah meriah, salah satu alternatifnya yaitu Barusa. Apa itu Barusa? sebuah makanan yang terbuat dari campuran tepung beras, telur dan kelapa parut kering. Baruasa merupakan salah satu kue tradisional khas Makassar yang banyak dijumpai di banyak sudut kota Makassar. Jangan sampai kamu lewatkan untuk membawa Baruasa ke kampung halamanmu.

Kopi Toraja

Oleh-oleh Khas Makassar - Kopi Toraja

Oleh-oleh Khas Makassar – Kopi Toraja

Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Makassar tidak membawa oleh-oleh yang satu ini. Meskipun kamu bukan penggemar kopi, tidak ada salahnya sekedar membawa buah tangan berupa kopi untuk keluarga tercinta ataupun rekan kerja. Perlu Kamu tahu bahwa Kopi Toraja ini memiliki citarasa khas Makassar yang tidak ditemukan dari kopi biasa pada umumnya. Ada 3 jenis pilihan seperti Arabica, Robusta, dan Special Blend. Kamu bisa temukan banyak Kopi Toraja di pusat oleh-oleh Makassar.

Sirup DHT

Oleh-oleh Khas Makassar - Sirup DHT

Oleh-oleh Khas Makassar – Sirup DHT

Sirup DHT bukan sirup biasa pada umumnya. Oleh-oleh Khas Makassar ini menjadi andalan Kota Makassar yang dibuat dengan rasa pisang ambon. Rasanya sih mirip sirup tjampolay khasnya Cirebon, namun ada sedikit perbedaan yang memberikan kekhasan dari Sirup DHT ini. Perlu Kamu tahu bahwa produk dari sirup ini tidak pernah berubah kemasannya sejak zaman dulu.

Sirup Markisa

Oleh-oleh Khas Makassar - Sirup Markisa

Oleh-oleh Khas Makassar – Sirup Markisa

Selain sirup DHT, kamu juga bisa menikmati suguhan sirup Markisa khas Makassar. Tidak hanya kota Medan saja yang terkenal sebagai penghasil sirup markisa, Makassar pun memiliki buah tangan berupa sirup markisa yang memiliki rasa khas. Sirup Markisa terbuat dari asli buah markisa, bukan serbuk markisa olahan dari bahan kimia. Kamu bisa temukan di swalayan-swalayan dan pusat oleh-oleh Makassar.

Handicraft Toraja

Oleh-oleh Khas Makassar - Handicraft Toraja

Oleh-oleh Khas Makassar – Handicraft Toraja

Jika oleh-oleh yang kamu cari adalah cinderamata khas Makassar, pilih saja Handicraft Toraja yang banyak variannya seperti ukiran kayu, gantungan kunci, lukisan, baju khas Toraja, hingga tempat tisu yang dibuat dengan sentuhan budaya Toraja banyak ditemukan disana. Harganya pun murah-murah sesuai dengan bahan dan jenis handicraftnya. Kamu juga bisa cari souvenir hasil tangan-tangan kreatif masyarakat Makassar.

 

 

Kain sutra sengkang

Oleh-oleh Khas Makassar - Kain sutra sengkang

Oleh-oleh Khas Makassar – Kain sutra sengkang

Selain kain tenun dan sarung khas Bugis yang menjadi salah satu andalan oleh-oleh yang lebih tahan lama, Kamu juga bisa dapatkan Kain sutra sengkang dengan kualitas sangat bagus sebagai buah tangan dari Kota Makassar. Kain sutra asli memang terkenal dengan harganya yang mahal. Tapi gak perlu khawatir, Kamu bisa dapatkan beragam jenis kain sutra mulai dari semi-sutra yang harganya lebih murah hingga sutra asli yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

Dangke

Oleh-oleh Khas Makassar - Dangke

Oleh-oleh Khas Makassar – Dangke

Dangke ini merupakan makanan yang terbuat dari bahan susu kerbau yang sudah difermentasi dan hanya ada di Enrekang, sebuah tempat yang terkenal sebagai penghasil kambing etawa. Dangke ini sangat cocok jika disajikan dengan nasi hangat dan sambal.

Kacang Disco Makassar

Oleh-oleh Khas Makassar - Kacang Disco Makassar

Oleh-oleh Khas Makassar – Kacang Disco Makassar

Tidak hanya Bali saja yang memiliki oleh-oleh Kacang Disco, di Makassar pun terdapat oleh-oleh khas berupa Kacang Disco Makassar. Camilan yang memiliki rasa gurih dan renyah ini menjadi andalan oleh-oleh dari negeri yang terkenal dengan kepahlawanan Sultan Hasanuddin. Ada beberapa varian rasa yang bisa dipilih seperti rasa rempah dan rasa original. Seperti Kacang-kacang lainnya, Kacang Disco Makassar cocok dikonsumsi saat bersantai dan Kamu bisa dapatkan di swalayan atau toko pusat oleh-oleh Khas Makassar. Adapun harganya beragam mulai dari 20 ribuan.

 

RUMAH ADAT MAKASSAR

Rumah Adat Suku Makassar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidBZxcYPPjdlo991xjhyhpFsa-R8IIC70o5OHIQqAK-LOcTNDKVinybh9pIYjnwKY-C60thFSG18g7jbjmI9knjyOywgLJBcfNH-zNNIedK8S8klcMrJ5yl8FoRf_lv_0pmh_sos3zrc93/s400/rumah-adat-makassar-balla-lompoa.jpg

Tiap Rumah adat tentu memiliki Nama atau julukan untuk mempermudah membedakan satu sama lain (seperti yang dibahas diatas, bahwa Indonesia memiliki beragam suku). Maka dalam bahasa Makassar Rumah Adat diatas disebut dengan sebutan Balla (Red: Bola, Bahasa Bugis). Rumah Adat ini bentuknya berupa rumah panggung yang memiliki ketinggian kurang lebih 3 meter yang disangga oleh tiang-tiang yang terbuat dari kayu yang tertata rapi.

Rumah atau Balla bentuknya persegi empat dengan 5 tiang penyangga ke arah belakang dan juga lima tiang penyangga ke arah samping. Terkhusus untuk pemiliki rumah yang memiliki perekonomian tinggi (Bangsawan) biasanya ukurannya lebih besar dengan tiang penyangga 5 ke samping dan 6 atau bahkan lebih menyangga ke arah belakang. Untuk atap Rumah Adat Makassar ini berbentuk mirip pelana yang memiliki sudut lancip dan menghadap ke arah bawah. Dan biasanya bahan dari Atap Rumah Adat Makassar ini terbuat dari NipahRumbiaBambuAlang-alangIjuk/Sirap.

 

SENJATA TRADISIONAL BADIK BUGIS MAKASSAR

dapat bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya. Dahulu, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirJi2YfTynkRnnC3xFfBDTr_zHgN5FcfZ60Vb5zSpKaQBxdpWPd6mFW7bzdESVjTuezvIdEcLAuqOJrmHAl8Uh5U95x4pOtxX-TS46lNjmXyKTyw1ISlnKMx2q5eSlz16p50YaRZib7zg/s1600/1.+Badik+Raja.jpg

Badik Raja

Badik raja merupakan jenis badik yang berasal dari Kabupaten Bone, tepatnya dari daerah Kajuara. Masyarakat sekitar percaya jika badik dengan nama lain gencong raja atau bontoala ini dibuat oleh mahluk halus, tidak mengherankan jika nilai sakral yang dipunyainya menjadi sangat tinggi. 

Badik raja ini memiliki ukuran agak besar dengan panjang antara 20 cm sampai 25 cm. Bentuknya menyerupai badik lampo battang dengan bagan bilahnya yang membungkuk serta perut bilah yang membesar. Badik ini terbuat dari logam berkualitas tinggi dan selalu dilengkapi dengan pamor indah pada bagian hulunya, seperti halnya pamor timpalaja ataupun pamor mallasoancale. 

Sesuai dengan namanya, senjata tradisional Sulawesi Selatan bernama Badik Raja ini dahulunya kerap dipakai oleh para raja-raja Bone. 

 

PETUAH BIJAK BUGIS MAKASSAR

1.      Ritomainge’e eppa’ masero madecceng : mula mulanna namaiseiwi topurae mamaseiwi, maduanna tenri ellauwi nabbere, temmattajeng pamale’, matellunna tulung ngengngi sukara’na taue risingangka-gangkanna pattulung, maeppa’na mappangaja’ lettu’ riperu’e.

Artinya: Bagi orang yang panjang ingatannya ada empat hal yang sangat baik : permulaannya mengasihani orang yang pernah mengasihaninya, kedua memberi tanpa diminta dan tidak menunggu pembalasan, ketiga menolong kesukaran orang dengan sepenuhnya, keempat memberi nasihat dengan tulus.

2.    Iyatopa upasengakko, aja’ mumacennimpegang, aja’to mumapai wegang, nasaba’ macennimpegakko riemme’ko, mapai’ wegakko riluwako.

Artinya : Juga saya pesankan, jangan terlalu manis (baik), jangan terlalu pahit (buruk). Sebab apabila engkau terlalu manis engkau ditelan/dikuasai, terlalu pahit/buruk engkau dimuntahkan/dibenci (jadi yang baik ialah bertindak yang wajar).

3.    Upoadang tokko, eppa’i tenriulle parewe’, mulamulanna ada pura ripassu’e ritimue, maduanna anu pura riabbereangnge, matelluna anu pura nakennae uki, maeppa’na umuru’ pura llaloe.

Artinya : Juga saya katakan padamu, ada empat hal yang tidak dapat dikembalikan, permulaannya yaitu kata kata yang sudah dikeluarkan dari mulut, kedua benda yang sudah diberikan, ketiga benda yang telah tertentu nasibnya, keempat umur yang telah lewat.

4.   Upaseng tokko, tellu ritu riapparentang riakkarungengnge, mula mulanna riaparentai sibawa cenning ati, maduanna riparentai sibawa siri’, matelluna riparentai sibawa tau’na.

Artinya : Juga saya pesankan, ada tiga jenis perintah dalam jabatan, permulaannya diperintah dengan ketulusan hati, kedua diperintah dengan mengingat harga diri, ketiga diperintah dengan rasa takut/taat.

5.     Riparentai sibawa siri, riamasei riolo temmaresona, riraiyang pulana pappalece rimunri akkaresona. Riaddampengangngi asalanna risitinajannae, rininiriyangngi ada ada enrengnge pangkaukeng bati’ todeccengnge, bettuana aja’ mupegaukengi maka naposiri’e, apa siri’namitu ripoatangngi. Werengi ada ada enrengnge inninawa marilelang, apa iyatu todeccengnge, narekko engkai patuju mapetu innokkinnongngi ritu.

Artinya :Diperintah dengan harga diri, dikasihani terlebih dahulu sebelum bekerja, diperbanyak belas kasih sesudah bekerja, dimaafkan kesalahan yang pernah dibuat sewajarnya, dipilihkan kata kata dan perbuatan bagi orang yang baik artinya jangan bertindak kepadanya yang dapat menyinggung harga dirinya (siri’na), karena dia mengikut hanya karena untuk menjaga harga dirinya. Berikanlah kata kata dan tingkah laku tulus, sebab orang baik itu putih/suci bersih kalau dia dalam kebenaran.

6.  Riparentai sibawa tau’, iyana ritu riassekiyangngi ade’ pura onrona, dipalalowangngi ade’ abiasanna, terrilukkai bicara puranna, tenriala pada olona, rialangngi atongengenna ritanrereangngi asalanna, tenriwawa ritengngelo’na.

Artinya :Diperintah karena takut/ketaatannya, yaitu diperteguh adat yang sudah dibakukannya dan diizinkan pada adat kebiasaannya. Tidak dibatalkan hukum yang telah diselesaikan/diputuskan, tidak dirampas haknya, diberikan kebenarannya tidak dibawah tanpa persetujuannya.

7.   Pangaderengnge temmakkullei sia riappassan apa’ lanro alenai arajangnge. Pada toisa temmakkulleni risui’ matae risappe’ daucculie, riteppe’ lilae enrenge aje nariabbeyang.

Artinya :Adat istiadat itu tidak mungkin dilaksanakan secara paksa, sebab dia adalah tubuh dari kebesarang kekuasaan. Sama saja dengan tidak mungkinnya dicungkil mata, dipotong daun telinga, dipotong lidah dan kaki kemudian dibuang.

8.  Iyatopa upoadakko, appujio sio mumadeceng kalawing ati, apa’ sininna decengnge enrengnge upe’e polemanengngi rideceng kalawing atie. Aja’ sio mualai pompola to mapperumae riwatakkalemu, iyana ritu matae, daucculie, lilae inge’e. Tomapperuma maneng ritu riwatakkale. Iyasa muala pompola mattungka engkae riwatakkalemu, iyana ritu kalawing ati madecengnge. Aja’ sio namasero muatepperi pangkau kenna tomaperrumae. Iyana ritu pakkitanna matae, parengkalinganna acculie, ada adanna lilae, paremmaunna inge’e. Gau’na kalawing ati madecengnge madecengngi riakkatenning, matanna kalawing atie de’ nakaita-ita, lilana kalawing ati madecengnge de’ nakapau pau, dacculinna kalawing ati madecengnge de’ nakaengka engkalinga, inge’na kalawing ati madecengnge de’ nakaemma emmau mainge’ tongeng tongeng. Naengngerangngi sininna pura naengkalingae, naengngerangngi pura naitae pura napoadae.

Artinya :Juga saya katakan, cintai dan berbaiksangkalah kepada sesamamu, sebab semua kebaikan dan kemujuran bersumber dari baik sangka/ketulusan hati. Janganlah hendaknya menjadikan pimpinan, penumpang dalam tubuhmu, yaitu mata, telinga, lidah, hidung. Jadikanlah pimpinan yang memang ada di dalam tubuhmu ialah ketulusan hati yang baik. Jangan terlalu mempercayai tingkah laku penumpang dalam tubuhmu yaitu penglihatan mata, pendengaran, pendengarang telinga, perkataan lidah, penciuman hidung. Perbuatan hati yang tulus baik dipegang, matanya hati yang tulus tidak sembarang melihat, lidahnya hati yang tulus tidak sembarang berkata, telinganya hati yang tulus tidak sembarang mendengar, hidungnya hati yang tulus tidak sembarang mencium. Mengingat semua yang pernah didengarnya, mengingat semua yang pernah dilihatnya, mengingat semua pernah dikatakannya.

9.    Eppa’i gau’na to malempu’e. Mula mulanna riasalaiwi maddampeng, maduanna riparennuwangiwi tennacekka risanresiwi tenna pabelleyang, matelluna temmangowai engnge yania elo’na/anunna, maeppa’na tennasenna deceng narekko alenamna podecengengngi, iyami naseng deceng nakko massamai decenna.

Artinya :Ada empat perbuatan orang jujur. Permulaannya dimaafkan orang yang bersalah padanya, kedua tidak culas bila diharapkan tidak goyah/mungkir bila disandari/diharapkan, ketiga tidak rakus kepada yang bukan haknya, keempat belum dianggap kebaikan apabila hanya tertuju kepadanya sendiri, baru dianggap kebaikan apabila sudah menyeluruh kepada rakyat.

10.   Kegae ripaggettengang bicara?, Eppai tau dipaggettengang bicara : Seuwani to mawatangnge, maduanna to majekkoe, matelluna to maccae, maeppa’na to bongngo’e.

Artinya : Kepada siapa hukum harus ditegakkan?, Ada empat orang yang hukum harus ditegakkan padanya yaitu : Pertama orang yang kuat, kedua orang yang culas, ketiga orang yang pintar, keempat orang yang bodoh

11.  Eppa’ tanrana tomadeceng kalawing atie, seuwani passu’i ada napatuju, maduanna matu’i ada nasitinaja, matellunna duppaiwi ada napasau’, maeppa’na molai ada napadapi’.

Artinya : Ada empat tanda tanda orang yang baik hati, pertama mengeluarkan perkataan yang benar, kedua menyusun kata kata yang pantas, ketiga menerima perkataan dan menguasainya, keempat meneliti/meniti perkataan dengan sempurna.

12.    Aja’ mupalalloiwi gau’ tettongemmu, aja’ to mupalalloi wi ampe sinratammu, aja’to mupaliwengiwi ada ada tudangemmu. Iyana ritu tau riagelli tenriaddampengang ri Allah SWT toppaliwengi engngi ada ada enrengnge pangkaukeng tudangenna. Rekko roppo-roppo’ko naese’ko nasalagao. Salaiyyangngi laleng tomawatangnge, lesso’pi lalo mutokkong. Temmate lempa’e, mawatang sapparenna atongengengnge.

Artinya :Jangan bertindak meliwati kemampuanmu, jangan bersifat dibuat buat dengan maksud untuk mengalahkan sesamamu, juga jangan berkata berlebihan. Orang yang demikian perbuatannya dikutuk oleh Allah SWT, andaikan engkau belukar akan dibersihkannya. Hindari jalanan yang dilalui orang yang kuat, setelah dia liwat baru engkau tegak. Kejujuran tidak akan kalah, sulit mencari kebenaran.

13.   Limai uwangenna riallolongengi deceng, seuwani pakatunai alemu risilasannae, maduanna saroko maserisilasannae, matellunna makkareso patujue, maeppa’na moloie roppo roppo narawe’, malimanna molae laleng namatike’ nappa sanre’ ri Allah SWT.

Artinya : Lima jenis sifat manusia menghasilkan kebaikan, pertama merendahkan diri sepatutnya, kedua mencari kawan/sahabat sepatutnya, ketiga berbuat/bekerja yang baik dan benar, ke empat kembali apabila menghadapi rintangan, kelima waspada dalam perjalanan sambil berserah diri kepada Allah SWT.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

                                                                  PENUTUP

 

1.      KESIMPULAN

Kebudayaan Bugis Makassar adalah kebudayaan dari suku bangsa Bugis Makassar yang mendiami bagian terbesar dari Jazirah selatan dari Pulau Sulawesi. Seacara garis besar penduduk provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari empat suku bangsa yaitu suku bugis, suku Makssar, Suku, Toraja Dan suku Mandar.Kebudayaan Bugis Makassar dari segi Kependudukan mendiami Kabupaten-Kabupaten diataranya adalah Sinjai, Bone,soppeng,Wajo,Sidenreng-Rappang,Pinrang, Polewali-Mamasa,Enrekang, Luwu,Pare-Pare, Pangkajenne Kepulauan dan Maros.

Kebudayaan Bugis Makssar juga memliki beberapa kerajaan diantaranya yaitu kerajaan Bone, kerajaan Makassar, kerajaan Soppeng, kerajaan Luwu dan kerajaan Wajo.Adapun bahasa orang Bugis adalah Bahasa Ugi,sedangkan orang Mkassar adalah MANGKASA,Hurup yang dipakai adalah naskah-naskah Bugis Makassar kuno adalah AKSARA LONTARA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      PETA DAERAH MAKASSARImage result for PETA DAERAH MAKASSAR

 

3.      DAFTAR PUSTAKA

 

Kamri, Ahmad, (1997) BUDAYA S1R1' BUGIS-MAKASSAR Pembunuhan dan Pencemaran Nama Balk Orang Lain. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Bugis&veaction=edit&vesection=5

http://tendasejarah sejarah-kerajaan-makassaR

Asram Muzharath.K, Sejarah KerajaanMakassar,2002, Bulan Bintang, Makassar

 

Comments

Popular posts from this blog

SOAL ULANGAN MI FIKIH DAN AKIDAH AKHLAK KELAS 2 SAMPAI 6

MAKALAH SUKU TORAJA

MAKALAH SUKU BANJAR