MAKALAH LIMBAH GELAS PLASTIK
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang terkandung di dalam makalah
ini belumlah sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
selalu penulis harapkan dengan senang hati dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Insya
Allah makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua
tentang tata cara pengolahan limbah plastik sebagai modal pembelajaran dalam
pengolahan limbah.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………………………………1
Rumusan Masalah ………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
Sumber-sumber Limbah Plastik ………………………………………..2
Dampak Adanya Limbah Plastik ……………………………………….2
Pemanfaatan Limbah Plastik ……………………………………………….3
Pengolahan Limbah Plastik ……………………………………………3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………….6
Saran ……………………………………………………………………6
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama
plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic
dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan
jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik
yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.
Akibat
dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya
maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah
domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena
kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.
Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu
lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan
bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih
dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah
pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga
prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah.
Limbah
dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam
bentuk % scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah
hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang
gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut
selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan
prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam
sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah
limbah plastik ini adalah sebagai berikut:
- Darimana limbah plastik berasal
- Apa dampak adanya limbah
plastik
- Apa manfaat limbah plastik
- Bagamaimana mengolah limbah
plastik
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sumber-sumber Limbah Gelas Plastik
Banyak
sekali minuman instan yang dijual di warung / toko yang terbuat dari plastik
yang berbentuk gelas. Dengan berbagai rasa sehingga banyak orang yang lebih
memilih membeli minuman pada kemasan gelas / botol karena dianggap lebih
praktis.
Lebih – lebih banyak kantin sekolah
– sekolah yang menjual itu dan menyebabkan tingkat limbah gelas plastik pada
sekolah menjadi urutan yang paling atas.
B. Dampak Adanya Limbah Gelas Plastik
Dampak
plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam
karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan.
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang
silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia.
Konsumsi berlebih terhadap plastik
pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari
senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi
(non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500
tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah plastik
dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Fakta tentang bahan pembuat plastik,
(umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang
mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik sulit untuk diurai oleh
tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Keadaan plastik
yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:
1.
tercemarnya tanah, air tanah dan
makhluk bawah tanah;
2.
racun-racun dari partikel plastik
yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah
seperti cacing;
3.
PCB yang tidak dapat terurai
meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman, yang akan menjadi racun
berantai sesuai urutan rantai makanan;
4.
menurunkan kesuburan tanah karena
plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk
bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah;
5.
pembuangan sampah plastik
sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
6.
hewan-hewan laut seperti
lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik
tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya;
8.
sekitar 80% sampah dilautan berasal
dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik;
9.
dalam bulan Juni 2006 program
lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat 46,000
sampah plastik mengambang di lautan;
10.
setiap tahun, plastik telah
’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang
tak terhitung jumlahnya;
11.
banyak penyu di kepulauan seribu
yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang
disukainya.
Untuk
menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi
proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel
plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia
menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di
antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan
gejala depresi.
C. Pemanfaatan Limbah Plastik
Limbah
plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol
minuman jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah plastik di TPA terus menumpuk
karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Plastik
ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA
sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat
yang bukan hanya mengurangi penggunaan plastik karena selama masih diijinkan
untuk digunakan maka plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah plastik
yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang sumber daya jika diolah dengan
benar.
Pengembangan
proses pengolahan plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk membuka
peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana,
murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik
gelas plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi
sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah gelas plastik.
Pemanfaatan
limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan
dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku
impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali
(reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik
dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan
keperluan yang berbeda, misalnyagelas plastik dibuat menjadi tirai pintu yang
cantik.
D. Pengolahan Limbah Plastik
Plastik
merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan
teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir
setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material
plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan,
transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat.
Segala
keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir
setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan
menjadi sampah pun terus bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di
tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk
jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk
karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah.
Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus
menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.
Oleh
karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi
penggunaan limbah plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka
plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah gelas plastik yang menumpuk di
TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah dengan benar dapat menjadi sumber
daya. Pengembangan proses pengolahan gelas plastik dilakukan melaui
eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan gelas plastik dengan penerapan
teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi
sifat dan karakteristik gelas plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi
produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah gelas
plastik.
Beberapa cara pengolahan limbah
plastik secara umum, yaitu sebagai berikut :
Daur Ulang
Daur
ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Dibawah ini akan dijelaskan
cara membuat sebuah hiasan pintu yang terbuat dari limbah gelas plastik :
CARA MEMBUAT TIRAI DARI GELAS
PLASTIK BEKAS
Bahan
dan alat untuk membuat tirai dari gelas plastik:
– Gelas plastik bekas
– Gunting
– Cutter
– Staples
– Hiasan (jika diperlukan)
Cara
membuat tirai dari gelas plastik bekas:
Langkah 1: Cuci
bersih gelas plastik bekas
Langkah
2: Pisahkan
lingkaran (ring) gelas plastik menggunakan gunting dan cutter
Langkah
3: Buang/rapikan
sisa-sisa potongan/plastik yang menempel dipinggir ring (bukan pada ringnya)
Langkah
4: Tandai
gelas menjadi 8 sisi dengan ukuran sama. Anda bisa menghimpitnya terlebih
dahulu atau dengan mengira-ngira saja
Langkah
5: Lalu
potong gelas sesuai dengan yang ditandai tadi
Langkah
6: Lipat
bagian kanan dan kiri masing-masing 3 sisi, lalu staples di tengah-tengah
(seperti bentuk bunga)
Langkah
7: Bearti
yang tersisa tinggal 2 sisi (tidak dilipat) kan? Sambung pada ring dengan
distaples, satu sisi untuk ring atas dan yang satunya untuk ring bawah
Langkah
8: Lanjutkan
dengan gelas bunga yang lain hingga membentuk tirai sesuai dengan panjang yang
anda inginkan
Langkah
9: Hiasi
tengah-tengah bunga dengan kertas atau hiasan lainnya sesuai selera. Salah
satunya seperti ini
Selesai, tinggal dipasang deh tirai
dari gelas plastik bekasnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami dapat menarik beberapa simpulan,
yaitu sebagai berikut:
Limbah
plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis
- Sumber
sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
- Pemakaian
plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya
bagi kesehatan manusia.
- Pemanfaatan
limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin
yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang
(recycle).
- Pengolahan
limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali),
incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.
B.
Saran
Kenali
limbah yang ada disekitar kita, dengan mengenali kita bisa
mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan
untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah
hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
Comments
Post a Comment